Penulis : Lydia – Editor : Putri
Samarinda, infosatu.co – Terkait pemindahan Ibukota ke Kaltim. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda mengadakan Acara Focus Group Discussion (FGD) III, Kamis (17/10/19) pukul 09.00 Wita, di Rumah Jabatan Walikota Samarinda Jalan S. Parman nomor 1.
Acara dihadiri Asisten II Endang Liansyah, Kadis PUPR Hero Mardanus, Kabid Penataan Ruang Nufida Pujiastuti dan Kabid Sertifikasi PN-IAP Ir. Juniar Ilham Prd, Mt.
FGD ini bertujuan untuk fokus menyusun revisi pengembangan wilayah Kota Samarinda tahun 2014-2034.
Menurut Kabid Sertifikasi PN-IAP, Ir. Juniar Ilham Prd, Mt yang juga menjabat sebagai Tim Leader Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Kota Samarinda mengatakan bahwa, pada prinsipnya pola ruang yang akan dipakai nanti harus bisa di pakai 20 tahun kedepan.
“Sekarang tidak main-main karena keberadaannya terkait dengan IKN, ini harus direncanakan untuk menghadapi jangka panjang,” tutur Juniar Ilham kepada infosatu.co.
Langkah yang diambil adalah untuk menuju kesepahaman terhadap pola ruang. Arahan yang sudah dihasilkan akan menjadi cikal bakal untuk didiskusikan bersama. Baik secara teknokratik, teknis, tandat ataupun kesepahaman terkait dengan izin-izin yang sudah ada dilapangan.
“Semuanya akan diperhitungkan karena ini terkait dengan investasi yang akan diterima dikawasan ini, berhubungan dengan pengaruh dari kawasan-kawasan pengembangan sekitar seperti IKN, dan mengkaitkan dengan visi daerah. Itu yang harus dituju,” tuturnya.
Di Samarinda ada 3 lokasi strategis tipelogi utama seperti di daerah kawasan utara, kawasan tengah dan kawasan selatan. Masing-masing kawasan ini punya fungsional tertentu.
“Di kawasan utara tidak terlalu masif fisik, begitu juga dengan kegiatannya. Disana kita berlakukan analisa yang bersifat generatif ataupun linier. Di kawasan tengah tidak bisa dibuat prediksi-prediksi generatif seperti itu, tapi ada beberapa yang harus ditarget karena daya dukung dan tampung sudah tidak memenuhi. Sedangkan di kawasan selatan adalah penahanannya untuk tidak konorbasi dengan IKN, akan ada pengembangan-pengembangan kegiatan yang masih besar, namun nanti akan dikaitkan dengan infrastruktur yang ada,” tuturnya.
Diakhir wawancara, ia mengatakan masing-masing kawasan saling terhubung satu sama lain.
“Tipelogi kawasan utara, tengah dan selatan punya pusat-pusat pelayanan yang berkesinambungan, maka perlu penataan ruang yang pas,” tutupnya.