Kukar, infosatu.co – Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F) digadang-gadang menjadi kiblat industri kreatif di Indonesia. Harapan ini seiring hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
K3F sendiri merupakan program dedikasi yang menghadirkan 100 festival. Kegiatan itu melibatkan berbagai sektor, seperti UMKM, seniman, insan kreatif, dan pariwisata. Sejak dihelat pada tahun 2022, sudah tercatat 50 event yang digelar di berbagai kecamatan berlangsung sukses.
“Kukar akan menjadi kiblat baru untuk industri kreatif. Pemerintah sangat serius mendesainnya dan Kukar harus menjadi lebih baik dalam segala bidang,” kata Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin dalam sebuah program talk show di iNews TV yang dipandu oleh Dewi Kumala.
K3F juga tak terlepas dari masuknya Kota Raja dalam empat besar kabupaten/kota kreatif versi Badan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2019.
Meski berjalan lancar, namun program K3F menghadapi kendala ketika wabah pandemi Covid-19 mewabah secara global. Tak terkecuali di wilayah Kukar.
“Tentu, Covid-19 menjadi kendala utama, ditambah wilayah Kukar yang cukup luas membuat festival di berbagai kecamatan memiliki kendala masing-masing,” Rendi mengungkapkan.
Namun demikian, politikus Partai Golkar ini menyatakan bahwa Pemkab Kukar tetap berusaha menjaga keberlanjutan pariwisata. Langkah itu dengan pembenahan destinasi wisata yang diharapkan kembali meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Kelestarian budaya lokal juga terus dijaga dengan melibatkan berbagai paguyuban kesenian daerah disetiap program Kukar Kaya Festival, salah satu event kebudayaan yang terus kami pertahankan hingga saat ini, yakni Erau,” jelasnya.
Rendi melanjutkan, K3F akan menggelar tiga event besar bertaraf nasional, yaitu Kukar Bersholawat, Kukarland Festival, dan Erau pada September 2023. Ini diharapkan akan menjaga program ini dan membuat Kukar semakin menarik sebagai destinasi pariwisata.