infosatu.co
DPRD Samarinda

Relokasi TBBM Samarinda Tahap Lelang, DPRD Desak Pertamina Patra Niaga Beri Kepastian

Teks: Pertemuan DPRD dengan pihak Pertamina Patra Niaga.

Samarinda, infosatu.co – Polemik rencana pemindahan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Fuel Terminal (FT) milik Pertamina Patra Niaga Regional Samarinda saat ini masih beroperasi di kawasan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang.

Direncanakan akan dipindahkan ke Kecamatan Palaran kembali. Rencana pemindahan tersebut menjadi perhatian publik.

Menurut Aris Mulyanata, Anggota Komisi I DPRD Samarinda, pihaknya masih mencari informasi konkret terkait tindak lanjut wacana relokasi yang sudah bergulir cukup lama.

“Kita masih mencari informasi konkret, jangan sampai ada miskomunikasi lagi. Karena wacana relokasi ini sudah sangat lama dibahas, tetapi hingga kini belum ada langkah konkret yang dicapai,” ujarnya.

Diketahui rencana pemindahan TBBM Pertamina masih berada pada tahap proses pelelangan proyek pembangunan di tingkat pusat oleh PT Pertamina (Persero).

“Makanya kita akan panggil Patra Niaga lagi untuk bisa memberikan informasi yang lebih jelas, kapan pemindahan akan dilakukan. Dari Patra Niaga sendiri menyampaikan kalau saat ini masih ada tahapan penetapan pemenang lelang,” tambah Aris.

Di sisi lain, Wali Kota Samarinda Andi Harun menilai posisi TBBM saat ini juga menimbulkan persoalan tata lingkungan.

Lokasi FT yang berdekatan dengan aliran anak Sungai Manggis, kerap mempersulit sistem pengendalian air ketika hujan deras melanda.

“Ya kita berharap agar proses lelang di Jakarta bisa segera mendapatkan hasil pemenangnya. Besar harapan kami semua agar kita bisa menyaksikan ground breaking-nya nanti,” ucap Andi.

Diketahui, Sungai Manggis terhubung langsung dengan drainase Jalan Manggis, Polder Gang Indra, dan Jalan Cendanayang bermuara ke Sungai Mahakam sebagai jalur utama pembuangan air.

Kondisi itu kerap menimbulkan kekhawatiran akan risiko banjir maupun potensi bahaya lingkungan di sekitar terminal bahan bakar tersebut.

Dari pihak perusahaan, Edi Mangun Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Samarinda, memastikan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Pertamina Pusat untuk mempercepat proses relokasi.

“Sebetulnya perusahaan saat ini kerap berkomunikasi dengan pihak Pertamina Induk, agar dapat menjawab keresahan masyarakat yang berdampingan dengan TBBM ini,” jelasnya.

Meski demikian, Edi juga menegaskan bahwa pihak Pertamina Patra Niaga lebih dulu menempati lokasi tersebut dibandingkan permukiman warga sekitar.

Namun, ia menegaskan bahwa fokus perusahaan bukan lagi pada perdebatan sejarah lokasi, melainkan pada kepentingan pembangunan kota secara keseluruhan.

“Kalau bicara siapa yang pertama kali datang, tentunya pihak Pertamina lebih awal menempati lahan itu. Tapi saya tekankan, kita tidak bicara perihal itu lagi, melainkan tentang bagaimana Kota Samarinda dapat berkembang,” katanya.

Edi juga menambahkan, relokasi TBBM ke Kecamatan Palaran sudah mencapai tahap pelelangan. Lahan baru seluas 10 hektare telah disiapkan dan akan dikerjakan oleh pihak swasta yang memenangkan tender.

“Di Palaran sendiri, lahan telah disiapkan dan merupakan lahan kosong. Untuk sekarang di Jakarta tengah berlangsung proses lelang untuk menunjuk siapa yang siap mengerjakan pembangunan secepatnya,” terangnya.

Dengan demikian, hingga kini rencana pemindahan TBBM Samarinda masih berada di fase administratif. Pemerintah daerah dan DPRD berharap, begitu proses lelang rampung dan pemenang proyek ditetapkan, pembangunan terminal baru di Palaran dapat segera dimulai demi keamanan warga dan kelancaran tata ruang kota.

Related posts

Dishub dan DPRD Sepakat, Jalan Ir Sutami Harus Lewat Penataan Tata Ruang

Emmy Haryanti

Pembangunan Insinerator Capai 80 Persen, 1 Lokasi Tertunda Masalah Lahan

Emmy Haryanti

DPRD Samarinda Tegaskan Komitmen Integritas dan Tata Kelola Bersih Usai Koordinasi dengan KPK

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page