infosatu.co
DLHK Kukar

Rea Kaltim Tanam Komitmen Lingkungan Lewat Inovasi Paving Daur Ulang

Teks: Environment Officer PT Rea Kaltim Plantations, Muhammad Arifin (kanan) menyampaikan pendapat dalam rapat koordinasi pengelolaan sampah

Kukar, infosatu.co – PT. Rea Kaltim Plantations pun tak kalah saing mendukung program Jaga Lingkungan Lestari, sebuah inisiatif yang sejalan dengan visi dan misi Kukar Idaman Terbaik.

Diketahui, PT. Rea Kaltim Plantations merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit Penanaman Modal Asing (PMA) yang telah beroperasi sejak 1994 di Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).

Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pelaku industri sawit yang berkomitmen terhadap praktik berkelanjutan dan telah mengantongi sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Selain berfokus pada budidaya dan produksi minyak sawit mentah serta inti sawit, PT Rea Kaltim juga aktif berinvestasi dalam pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Sejumlah program sosial seperti pembangunan infrastruktur desa, pemberdayaan petani, hingga kegiatan konservasi lingkungan menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan ekologi.

Environment Officer PT Rea Kaltim Plantations, Muhammad Arifin, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya mendukung pelestarian lingkungan melalui berbagai program internal perusahaan.

Namun, di balik komitmen tersebut, Arifin mengakui masih ada tantangan yang perlu dibenahi, terutama soal rendahnya pemahaman sebagian karyawan terkait pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah yang benar.

“Namun begitu, kami tidak patah arang untuk melakukan sosialisasi terkait kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik,” kata Arifin.

Hal itu disampaikan Arifin pada Rapat Koordinasi Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Persampahan di Samarinda belum lama ini.

“Kami melakukan pengelolaan sampah secara mandiri, mengumpulkan sendiri,” sambungnya.

Menurutnya, sejak tahun 2024, perusahaan mulai mengembangkan inovasi pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan paving blok.

Upaya ini, katanya, terinspirasi dari kegiatan Bank Sampah Mandiri di Desa Suka Maju yang lebih dulu sukses menerapkan teknologi serupa.

Dalam prosesnya, PT Rea Kaltim mencoba menyesuaikan metode peleburan plastik agar menghasilkan material yang kuat dan ramah lingkungan.

Meski demikian, Arifin tidak menutup mata terhadap sejumlah kendala teknis yang muncul selama proses produksi.

Ia menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan paving blok, terutama saat peleburan sampah plastik, muncul banyak asap yang sulit dihindari. Karena itu, pihaknya mempertanyakan apakah terdapat standar emisi baku mutu yang perlu mereka patuhi.

“Sejauh ini kami masih perlu mengevaluasi apa yang kami lakukan,” tuturnya.

Ia menambahkan, terlepas dari berbagai tantangan, pihaknya akan terus berupaya mendukung kebersihan lingkungan dan mencari solusi terbaik agar kegiatan produksi tetap sejalan dengan standar keberlanjutan yang berlaku.

Langkah PT Rea Kaltim Plantations itu mendapat dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara.

Sekretaris DLHK Kukar, Taupiq, mengatakan pihaknya mengapresiasi inovasi pengelolaan sampah yang dikembangkan oleh perusahaan, terutama produksi paving blok berbahan dasar plastik.

Inovasi tersebut dinilai bukan hanya membantu mengurangi timbunan sampah plastik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas pengelola sampah.

“Kami berencana mengorder paving blok dari mereka,” kata Taupiq saat ditemui di Tenggarong, Kamis, 30 Oktober 2025.

Menurutnya, rencana ini sejalan dengan program penataan kawasan hutan kota di Tenggarong yang saat ini tengah digodok oleh DLHK.

“Jadi kami berencana benahi hutan kota mulai dari tempat parkir, dan sejumlah sarana yang ada di dalamnya. Rencana kami mau minta support dari beberapa bank sampah yang sudah membuat inovasi paving blok, termasuk PT Rea Kaltim,” ujarnya.

DLHK menilai bahwa produk paving blok dari plastik daur ulang memiliki daya tahan yang baik dan lebih ramah lingkungan dibandingkan material konvensional.

Selain itu, program ini juga dinilai mampu memberi nilai tambah bagi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan sampah.

Langkah kolaboratif semacam ini dipandang sebagai wujud konkret sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas masyarakat dalam menjawab persoalan lingkungan yang kian kompleks.

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap sampah, dari sesuatu yang dibuang menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara tengah menyiapkan kawasan hutan kota di Tenggarong sebagai ruang terbuka hijau multifungsi.

Selain berfungsi menjaga keseimbangan lingkungan, kawasan ini dirancang menjadi pusat edukasi dan aktivitas publik.

Lahan seluas lebih dari satu hektare tersebut akan dilengkapi dengan sarana rekreasi, fasilitas edukatif, serta area penanaman pohon lokal sebagai upaya memperkuat kesadaran ekologis warga.

Melalui kolaborasi dengan bank sampah dan pelaku usaha yang berkomitmen pada keberlanjutan, DLHK Kukar berharap penataan kawasan hijau ini dapat menjadi contoh nyata pembangunan yang berorientasi pada inovasi lingkungan.

Pemerintah daerah menilai, inisiatif seperti yang dilakukan PT Rea Kaltim Plantations mencerminkan semangat baru dalam menumbuhkan tanggung jawab kolektif untuk menjaga bumi tetap lestari di tengah tekanan industri dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. (Adv)

Related posts

DLHK Kukar Dukung Langkah APKASINDO Majukan Petani Sawit Lokal

Musriva

DLHK Kukar Catat Nol Kasus Pelanggaran Amdal 2025

Martinus

Botol Plastik Disulap Jadi Pot, Dharma Wanita DLHK Kukar Hijaukan Lingkungan

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page