
Samarinda, infosatu.co – Ketimpangan antara daya tampung sekolah dan konsentrasi jumlah penduduk di wilayah Sangatta, kembali menimbulkan persoalan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026.
Terbukti sekitar 500 calon siswa tingkat SMA/SMK di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan dikabarkan tidak tertampung.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Agus Aras mendesak pemerintah provinsi untuk segera menghadirkan solusi konkret dan jangka pendek.
“Sehingga kevalidan atau keakuratan data terkait dengan persoalan yang terjadi Sangatta Utara dan Sangatta Selatan itu bisa benar-benar tersampaikan ke Dinas Pendidikan Kaltim, kemudian BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan),” ungkap Agus Aras.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II di DPRD Kaltim pada Kamis, 10 Juli 2025.
Ia juga meminta agar Cabang Disdikbud Wilayah II menyampaikan data tertulis 500 siswa dimaksud.
Menurut Agus, sebaran penduduk yang terkonsentrasi di dua kecamatan tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah ruang belajar yang tersedia.
Padahal secara keseluruhan, Kutai Timur tercatat memiliki jumlah ruang kelas memadai, namun lokasi persebarannya belum merata.
Untuk solusi jangka pendek, ia mengusulkan penambahan kuota melalui pembukaan ruang kelas baru di sekolah-sekolah yang ada saat ini.
Langkah tersebut dinilai penting agar siswa tidak perlu menunggu hingga tahun ajaran berikutnya untuk mendapatkan hak pendidikan.
“Ke depan tentu kita mendorong supaya itu ada tambahan unit sekolah baru yang ada di Sangatta Utara dan Selatan,” katanya.
“Apakah itu SMA atau SMK sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat di dua wilayah itu,” tambahnya.
Dorongan tersebut turut diapresiasi oleh Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kutai Timur, Pandi Widiarto.
Ia mengakui bahwa persoalan PPDB di Sangatta memang cukup krusial dan perlu perhatian serius dari provinsi.
“Alhamdulillah berkat dukungan untuk Fraksi Demokrat, Pak Agus Aras untuk Kutai Timur. Semua masalah yang saat ini terjadi sudah masuk ke beliau,” ujar Pandi.
Ia juga menambahkan, Agus Aras aktif memantau kondisi di lapangan dan bertanggung jawab dalam memperjuangkan aspirasi warga.
“Alhamdulillah beliau juga beberapa kali sudah turun ke lapangan untuk memastikan bahwa aspirasi masyarakat Kutim diperjuangkan,” tandasnya.