Penulis: Asih – Editor: Irfan
Balikpapan, infosatu.co – KPU Balikpapan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Tahapan Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember mendatang di Aula KPU Balikpapan, Senin (27/7/2020). Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Bawaslu, Polres Balikpapan, Kodim 0905 Balikpapan, Kejaksaan Negeri, dan stakeholder terkait. Rapat langsung dipimpin oleh Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha.

Dalam kesempatan itu, Noor Thoha mengatakan demi mensukseskan jalannya proses pilkada menuju tingkat partisipasi pemilih tinggi dan keadaan harus aman dan damai diperlukan sinergitas seluruh pihak. Contohnya saja di bidang pengawasan oleh Bawaslu terutama di tingkat bawah mereka juga melakukan pemutakhiran data, maka Bawaslu melakukan pengawasan.
“Untuk informan pengawasan itu KPU tidak tahu. Apa saja yang dilakukan oleh mereka di tingkat bawah ini kadang minta data ke Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), sementara PPDP ini sambil kerja tiba-tiba diminta data via pesan whats app. Di sini ada kebingungan, maka KPU komunikasikan dan akhirnya bisa tuntas karena dari Bawaslu ada instrumental pelaporan di mana pelaporan itu bisa mengakses dari PPDP ini misalnya AA3 itu bisa diakses misalnya di foto baru dikirim,” jelasnya.
Selanjutnya Noor Thoha menyampaikan bahwa isu terkini kemungkinan ada calon tunggal dalam Pilkada Balikpapan semakin menguat. Namun dirinya mengungkapkan banyak persepsi dari masyarakat yang tidak paham dengan hal ini.
“Yang benar adalah calon tunggal yang ada di KPU, sementara di luar sana istilahnya yaitu kotak kosong. Hal ini perlu diluruskan karena terminologi kotak kosong ini di undang-undang tidak ada,” tegasnya.
Lebih jauh, Noor Thoha menjelaskan bentuknya kotak kosong yaitu kotaknya satu saja. Nantinya, ada dua kolom yakni kolom satu ada gambarnya calon tunggal dan satunya kosong dan ini yang dikatakan kotak kosong. Sementara ada yang asumsi kotaknya dua, yang nyoblos calonnya dan yang tidak dimasukkan di kotak satunya .
“Mengenai ini kita mempunyai rahasia, jadi kotaknya cuma satu baik nyoblos yang ada gambarnya maupun tidak ada gambarnya masuk dalam satu kotak. Maka kami harapkan kepada penyelenggara untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang dinamika politik di luar,” tambahnya.
Sementara itu, KPU Balikpapan juga mengevaluasi kinerja PPDP yang melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) ke rumah warga dalam kurun waktu 10 hari yang lalu. Hasilnya PPDP berhasil melakukan coklit dengan persentase 44 persen.
“Ini sebuah prestasi sementara kita dikasih target 30 hari dikurangi hari minggu, maka 10 hari di minggu kedua harus sudah clear. Jadi targetnya dua minggu sudah terealisasi mendatangi dari rumah ke rumah,” ujarnya.
Disinggung mengenai kendala, Noor Thoha mengungkapkan cukup menyulitkan PPDP saat mendatangi apartemen Pertamina karena sulit ditembus dengan berbagai macam alasan, namun hal ini sudah diklarifikasi pihak Pertamina. Sebelumnya KPU Balikpapan sudah berkoordinasi dengan pengelola apartemen dengan menerapkan protokol kesehatan. Untuk masalah lain yaitu mengenai cuaca pada Juli yang sering turun hujan, Selanjutnya ada rumah yang terus-menerus kosong tidak ditinggali penghuninya akhirnya KPU menghubungi RT setempat untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan.