Samarinda, infosatu.co – Atlet difabel Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil menduduki posisi ke-13 Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo, Jawa Tengah. Posisi yang diraih itu meningkat dua peringkat dari ajang serupa yang sebelumnya dihelat di Papua.
Keberhasilan itu sekaligus menjadi bukti kemampuan atlet difabel Kaltim. Apalagi, sebanyak 4.625 atlet difabel dari seluruh Indonesia turut bersaing dalam Peparnas di Solo yang berlangsung pada 6-13 Oktober 2024.
Atlet difabel Kaltim pulang membawa 38 medali yang terdiri dari 7 emas, 13 perak, dan 18 perunggu.
Puluhan medali itu hasil dari perjuangan keras para atlet yang turun di enam cabang olahraga, yaitu para atletik, para renang, para angkat berat, para tenis meja, para panahan, dan para bulu tangkis.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim AA Bagus Sugiarta mengapresiasi pencapaian itu sebagai hasil kerja keras yang patut dibanggakan.
Menurutnya, capaian ini menjadi bukti bahwa atlet-atlet difabel Kaltim mampu bersaing dan menunjukkan prestasi di tingkat nasional.
“Prestasi ini adalah lompatan besar, dari peringkat 15 di Peparnas XVI Papua 2021 menjadi peringkat 13 tahun ini di Solo. Ini menunjukkan kerja keras atlet kita,” ujarnya saat konferensi pers, Jumat (25/10/2024).
Dari sisi pemerintah, apresiasi penuh juga datang dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang diwakili Kabid Informasi Komunikasi Publik dan Kehumasan Irene Yuriantini.
Ia mengungkapkan bahwa dukungan untuk atlet difabel akan terus ditingkatkan agar potensi mereka dapat berkembang maksimal.
“Saya harap prestasi ini bisa disebarluaskan agar semakin banyak yang tahu dan terinspirasi oleh semangat juang para atlet kita,” ucap Irene.
Ia menambahkan, Pemprov Kaltim melalui kerja sama antara Dispora Kaltim dan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim akan terus memberikan dukungan yang lebih intensif.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi para atlet difabel untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi.
“Kami akan terus mendukung dan memperkuat pembinaan bagi atlet-atlet difabel agar mereka bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi di ajang paralimpiade,” tutupnya.
