

“Kami mendukung karena anggap sejalan visi misinya dengan Kota Balikpapan. Kita bukan bicara kelompok dengan kelompok, kita bicara masyarakat Balikpapan secara keseluruhan. Kalau menang kita minta laksanakan visi misinya,” tegasnya.
Husni kembali menegaskan tidak ada bargaining dalam dukungan ini.
“Tidak ada bargaining, beliau kita lihat kan wakil wali kota. Paling tidak melanjutkan pembangunan program yang telah diterapkan pendahulu,” tandasnya.
Pada pertemuan itu, RM – TA mendapatkan kehormatan mengenakan pakaian kebesaran GP Ansor Balikpapan.
Sementaraitu, RM menegaskan jika pilkada jangan sampai menimbulkan perbedaan yang berujung pada putusnya tali silaturahmi.
“Mudah-mudahan di momentum yang tepat ini, kita sama-sama sejalan, Membangun kota ini dengan menjaga persatuan demi keutuhan kita bersama sebagai anak bangsa yakni anak Indonesia yang cintai persatuan dan kesatuan,” katanya sambil mendapatkan yel-yel “itu sudah” dari anggota GP Ansor Balikpapan.
Pada kesempatan itu, RM juga meluruskan jika ada miss komunikasi soal “aliran” yang selama ini dipahami. RM juga menyebutkan pasangan dengan TA, karena sosoknya berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU), pemilik pondok dan sekolah MTS di Magetan, Jawa Timur. Jiwa NU dan keislaman tidak perlu diragukan lagi dan sejalan dengan komitmen bersama.
“Insyaallah, saya hadir sebagai warga biasa bukan orang lain tapi sekali lagi sebagai warga nahdiyin yang ingin ikut menjaga dan membangun kota ini,” tutupnya. (editor: irfan)