infosatu.co
PEMKOT BONTANG

Pulau Beras Basah Dibuka Kembali, Pemilik Kapal Penyeberangan Ucap Syukur

Penulis: Lydia – Editor: Irfan

Bontang, infosatu.co – Pemerintah Kota Bontang telah mengizinkan tempat wisata beroperasi kembali, salah satunya yaitu Pulau Beras Basah.

Sebelumnya, tempat wisata di pesisir perairan Bontang ini ditutup pada 24 Maret 2020 karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda Kota Bontang.

Namun karena adanya kebijakan dari Walikota Bontang Neni Moerniaeni, Pulau Beras Basah sudah bisa beroperasi kembali pada Jumat (26/6/2020) sesuai dengan surat imbauan nomor 556/269/Dispopar.1 tentang Reaktivitas Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) dan Tempat Hiburan Malam (THM).

Dalam surat imbaun tersebut, tidak hentinya Neni mengingatkan agar pemilik usaha dan masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

“Terapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker atau face shield bagi pengunjung maupun karyawan. Selalu melakukan pengecekan suhu dengan thermogun pada pengunjung, serta pemilik tempat usaha harus menyiapkan tempat cuci tangan untuk pengunjung,” kata Neni.

Menanggapi tempat wisata seperti Beras Basah sudah diperbolehkan beroperasi kembali, Darnawati pemilik kapal KMM Sinarwajo turut mengucap syukur dan senang.

“Alhamdulillah syukur bisa beroperasi kembali, mudahan ada aja balasan dari Allah SWT. Tentunya sangat senang Beras Basah bisa dibuka kembali,” ungkapnya kepada infosatu.co di Pelabuhan Tanjung Laut pada Minggu (28/6/2020).

Dikatakan Darnawati, protokol kesehatan Covid-19 sudah dipersiapkan seperti adanya tempat cuci tangan, pelampung dan jarak penumpang.

“Mau naik ke kapal harus cuci tangan, kita sediakan tempat cuci tangan. Karena pemerintah mengimbau jika di kapal itu harus menyediakan tempat cuci tangan dan sabunnya,” urainya.

Masyarakat yang ingin pergi ke Beras Basah juga dibatasi. Dibeberkan Darnawati, mereka yang tidak diperbolehkan pergi ke Beras Basah antara lain berumur dibawah 5 tahun, lansia dan ibu hamil.

Hal ini dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada mereka yang rentan terpapar, supaya tidak ada klaster wisata.

“Penumpang yang ingin menyeberang ke Pulau Beras Basah juga kami batasi. Kapal besar biasanya 50 orang kini hanya 25-30 penumpang saja. Lalu untuk kapal kecil yang biasanya 25 orang sekarang hanya 15-20 penumpang dan mereka juga harus menjaga jarak,” tegasnya.

Untuk waktu beroperasi kapal menuju Beras Basah sekitar pukul 07.00-19.00 wita. Tarif pulang pergi pun sesuai dengan jumlah penumpang, untuk maksimal 10 orang sekitar Rp 500 ribu.

“Sedangkan maksimal 20 orang berkisar Rp 600 ribu,” ucap Darnawati.

Related posts

Jelang HUT Damkar, Dispoparekraf Bersihkan Stadion Bessai Berinta

Asriani

RSUD Taman Husada Lindungi Gedung Utama dengan ACP

Asriani

Bertekad Jadi Pelopor Inovasi Pelayanan Publik, DPK Bontang Kembali Gelar Capacity Building

Erika Daniah

Leave a Comment

You cannot copy content of this page