infosatu.co
DPRD Samarinda

Proyek Teras Samarinda Molor Kendala Material Impor

Teks : Jasno Anggota Komisi III DPRD Samarinda

Samarinda, infosatu.co – Pelaksanaan proyek pembangunan Teras Samarinda Segmen I molor dari jadwal yang telah ditetapkan. Sedianya, pekerjaan fisik yang mulai digarap setahun lalu ditargetkan rampung pada Februari 2024.

Hanya saja, hingga batas waktu yang ditentukan belum diselesaikan oleh pihak rekanan. Keterlambatan ini akhirnya memaksa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda memberikan perpanjangan kontrak kedua bagi kontraktor pelaksana.

Perpanjangan kontrak itu diperkuat beberapa alasan. Salah satu alasannya, masih menunggu kedatangan material bangunan yang telah dipesan dari Swedia.

Keterlambatan pekerjaan tersebut direspon oleh anggota Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Jasno. Ia menilai kondisi tersebut masih di batas kewajaran lantaran material bangunan harus didatangkan dari Eropa.

“Saya dengar alasan pertama karena cuaca yang kedua karena memang produknya impor. Tentunya kalau produk impor itu kan kualitasnya dalam tanda kutip mungkin lebih bagus dan itu juga berpengaruh terhadap waktu,” katanya, Rabu (20/3/2024).

Menurutnya, alasan kondisi cuaca dan lainnya tentunya merupakan hal yang lumrah. Namun, terkait material yang diimpor masih akan dikonfirmasi lebih lanjut kepada pihak Dinas PUPR.

Adapun tujuannya untuk mengetahui kelanjutan proyek Teras Samarinda sekaligus upaya yang akan dijalankan untuk mengejar ketertinggalan pekerjaan.

“Kenapa pekerjaannya molor dan yang saya tangkap informasi dari PUPR ini karena memang materialnya dari luar negeri,” ucap Jasno.

“Tentunya pemerintah kota dalam hal ini juga ingin kualitasnya bagus, sehingga mungkin material yang disiapkan tentunya juga harus yang bermutu tinggi,” lanjutnya.

Jasno mengingatkan agar permasalahan tersebut menjadi pelajaran untuk ke depannya. Suatu pembangunan yang ditargetkan lebih berkualitas dengan penggunaan material bagus harus mempertimbangkan estimasi waktu.

Dengan demikian, hal tersebut tidak menjadi alasan yang mengakibatkan pembangunan justru menjadi molor.

“Jadi ke depannya paling tidak harus jauh-jauh hari harus dipersiapkan terkait penggunaan material itu, sehingga itu tidak terkesan untuk menjadi alasan,” pungkas Jasno.

Related posts

Permintaan Depo Arsip hingga Perda Literasi, Dispusip Samarinda Dapat Lampu Hijau DPRD

Adi Rizki Ramadhan

Iswandi: Pentingnya Transparansi Proyek Multiyears, Kritik Fraksi Bukan untuk Konfrontasi

Emmy Haryanti

Samri Shaputra: Toleransi Harus Berangkat dari Rasa Saling Nyaman

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page