Samarinda, infosatu.co – Proyek pembangunan skytrain yang diimpikan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sudah memasuki fase pra feasibility study (FS). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu.
“Targetnya Pak Wali Kota tahun depan. Tapi tahun ini hanya pra FS, baru FS Trase di tahun 2024. Nanti kita laporkan kepada Pak Wali bahwasanya ada fase FS Trase karena tahapan itu belum terinformasikan kepada kita semuanya,” kata Manulu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (9/10/2023).
FS Trase atau penetapan trase ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 11 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Trase alur Kereta Api.
Penetapannya menjadi pedoman untuk melaksanakan sejumlah tahap kegiatan. Hal ini mulai dari perencanaan teknis, analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL). Serta pengadaan tanah sebelum melaksanakan pembangunan jalur kereta api.
Setelah proses tersebut rampung, maka Dishub Kota Samarinda dapat melanjutkan proses penyusunan detail engineering design (DED).
Manulu mengatakan bahwa untuk setiap tahapan perlu perencanaan yang matang. Sebab, di Kota Samarinda belum ada pembangunan kereta api. Maka, diperlukan berbagai macam pengetahuan, tenaga ahli yang memadai dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, proyek tersebut juga harus berkoordinasi dengan bagian rencana induk perkeretaapian (RIK) Ibu Kota Nusantara (IKN) dan RIK Provinsi Kaltim.
“Kita akan mengikuti rencana induk perkeretaapian IKN yang sudah ada dan itu yang akan dihubungkan. Jadi, rencana induk perkeretaapian nasional provinsi terhubung ke Pemkot Samarinda,” terangnya.
Ditanya tentang anggaran yang akan dikucurkan, Manulu belum bisa memberikan jawaban yang pasti. Sebab, pembangunan skytrain berbeda dengan pembangunan transportasi darat maupun laut.
“Kalau melihat anggaran, pasti kita melihat support dari APBN atau Kerja Sama Pemerintah dengan Bantuan Usaha (KPBU) karena anggarannya besar. Kita belum tahu pastinya untuk saat ini,” tutup Manalu.
Diketahui, pembangunan skytrain itu dibangun dalam rangka mempermudah mobilitas masyarakat Kota Tepian dengan transportasi massal yang berbasis modern.
Kemudian, nantinya terminal skytrain berada di kawasan Stadion Madya Sempaja menuju ke Bandara APT Pranoto hingga akan dilanjutkan ke Big Mall Samarinda. Jarak lintasan skytrain dari Stadion Madya Sempaja ke Bandara APT Pranoto mencapai 14,6 kilometer.
Jarak tempuh lewat jalan umumnya sekitar 21 kilometer. Diperkirakan, penumpang yang ingin ke Bandara APT Pranoto menggunakan skytrain akan memakan waktu 21 menit.