infosatu.co
PEMKOT SAMARINDA

Progres Pembangunan Terowongan Gunung Manggah Samarinda Capai 19 Persen

Samarinda, infosatu.co – Wali Kota Samarinda Andi Harun meninjau proses pembangunan Terowongan Gunung Manggah di Jalan Sultan Alimuddin, Senin (4/12/2023). Dari hasil kegiatan itu diketahui progres dari proyek tersebut telah mencapai 19 persen.
Orang nomor satu di Kota Tepian itu mengatakan bahwa progres tersebut melampaui target yang telah ditetapkan. Ia pun optimis pembangunan tersebut akan rampung sesuai waktu yang telah direncanakan.

“Bisa kita lihat bahwa proyek terowongan berjalan sesuai target bahkan melebihi target harian sekitar 19 persen. Ditargetkan pada akhir Desember 2023, tembusan tanah telah mencapai sekitar 113 meter ke dalam proyek pembangunan,” kata Andi Harun.

Untuk melancarkan proyek tersebut Politikus Gerindra itu meminta dukungan agar instansi dan pemangku kepentingan terkait.

Dengan kolaborasi diharapkan dapat mempercepat penyelesaian pembangunan terowongan. Dengan demikian, manfaatnya dapat segera dirasakan oleh warga Samarinda.

Tak hanya itu, ia juga berharap masyarakat dapat memberikan dukungan agar proyek Terowongan Gunung Manggah dapat selesai tepat waktu. Nantinya, keberadaan terowongan itu dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan Sungai Dama.

“Dengan estimasi sekitar 113 meter hingga Desember ini, kami optimis bahwa terowongan akan berfungsi penuh pada Oktober 2024. Semoga masyarakat setempat bisa mendukung proyek pembangunan terowongan ini,” terangnya.

Sementara itu, Site Operational Manager, Billy Adrian menjelaskan bahwa metode terowongan yang digunakan adalah New Austrian Tunnelling Method. Proses konstruksi melibatkan dua jenis dukungan, yaitu temporary support dan permanent support.

“Temporary support melibatkan pemasangan baja untuk melindungi terowongan, sementara permanent support melibatkan lapisan beton tebal 50 sentimeter dengan kekuatan mutu tinggi,”kata Billy Andrian.

Ia menjelaskan bahwa proyek tersebut akan dikerjakan selama 24 jam per hari dengan melibatkan sekitar 15 hingga 20 orang per shift. Mereka bekerja di dalam terowongan dengan jam kerja normal, yakni delapan jam.

“Upaya maksimal dilakukan untuk meminimalkan getaran dan kebisingan sehingga pengerjaan tidak mengganggu masyarakat, terutama saat malam hari,” tandasnya.

Related posts

12 Kubik Sampah Diangkut dari SKM, Andi Harun Serukan Aksi Nyata Jaga Lingkungan

infosatu

Inspektorat Samarinda Gerakkan OPD Sambut Kampanye Antikorupsi

Adi Rizki Ramadhan

Waode Rosliani: Banyak Warga Enggan Bawa Anak Berisiko Stunting ke Posyandu

Rosiana

Leave a Comment

You cannot copy content of this page