Samarinda, infosatu.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mulai diuji coba di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Program ini menyasar siswa di tingkat TK, SD, dan SMP dengan total 300 siswa sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran gizi sehat sejak dini.
Wali Kota Andi Harun bersama Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Samarinda Asli Nuryadin, dan Forkopimda mengunjungi beberapa sekolah yang terlibat dalam uji coba, yaitu TK Kartika V-11 Air Putih, SDN 04 Samarinda Ulu, dan SMPN 4 Samarinda, Selasa (10/12/2024).
Dalam kesempatan itu, Asli Nuryadin menyatakan keyakinannya terhadap manfaat besar dari program pemerintah pusat tersebut.
“Ini adalah program nasional yang sangat penting, dan kami sangat mendukung pelaksanaannya. Anak-anak harus mengenal pentingnya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang selama ini mungkin belum familiar bagi mereka,” katanya.
“Dengan menu yang diberikan, saya yakin gizi seimbang bagi anak-anak akan terpenuhi,” sambungnya.
Dalam program ini, Disdik berperan dalam pendampingan. Sedangkan yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan distribusi makanan menjadi kewenangan pihak TNI.
Maka, Asli melanjutkan, koordinasi antarpihak terkait sangat penting untuk memastikan program MBG berjalan lancar dan tepat sasaran.
Selain menyediakan makanan bergizi gratis, program ini juga bertujuan menjadi sarana edukasi bagi siswa dan orang tua mengenai pentingnya pola makan dengan gizi seimbang.
“Kami berharap para siswa memahami pentingnya makan makanan bergizi, terutama sayur dan buah. Menu yang diberikan telah melalui riset dari Badan Gizi Nasional untuk memastikan kualitasnya,” tambah Asli.
Setiap siswa menerima anggaran Rp15.000 untuk makan siang. Pelaksanaan program ini akan terus dipantau oleh pemerintah pusat untuk memastikan efektivitasnya.
“Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen untuk terus mengevaluasi program ini, dan bila perlu akan ada penyesuaian anggaran,” tandasnya.
Sebagai informasi, Samarinda menjadi salah satu dari tiga daerah di Kalimantan Timur yang terpilih untuk menjadi lokasi uji coba program ini. Selain Kota Samarinda, Balikpapan dan Penajam Paser Utara juga turut serta dalam pelaksanaan program tersebut.