
Samarinda,infosatu.co – Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Novan Syahronny mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera mengaplikasikan inovasinya dalam pengelolaan sampah. Sebab, produksi sampah kian meningkat seiring dengan pertumbuhan dan mobilisasi penduduk.
Belum lagi, ketika nanti Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah beroperasi. Saat ini saja, produksi sampah di Samarinda sudah mencapai 600 ton per Hari.
“Persiapan harus segera dilakukan oleh Pemkot Samarinda karena sampah pasti melonjak yang selaras dengan pertambahan penduduk dengan adanya IKN,” kata Novan saat ditemui di S Caffee, Sabtu (2/9/2023).
Oleh karena itu, DLH juga harus terus mengedukasi seluruh warga agar terlibat dalam pengelolaan sampah. Ini seperti pengumpulan hingga pemilahan sampah organik, anorganik, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Dengan pemilihan tersebut diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA). Hal ini akan ditopang dengan program daur ulang yang juga dapat meningkatkan nilai ekonomi sampah.
“TPA memiliki kapasitas maksimal dan batas waktu. Maka, sampah perlu dipilah dan dikategorikan sesuai jenisnya,” ujar politikus dari Partai Golkar ini.
Keterlibatan warga ini akan mendukung tercapainya visi “2023 Samarinda Bebas Sampah”. Namun demikian, Novan menyatakan bahwa tindakan nyata dari DLH dalam pengelolaan sampah belum begitu nampak.
Hal ini dinyatakannya dapat menjadi bom waktu bagi Kota Samarinda dalam beberapa tahun ke depan. “Hingga hari ini, kita belum melakukan tindakan nyata dalam menangani sampah ini,” ujar dia.
Guna mengantisipasi semakin seriusnya permasalahan sampah, Novan mendesak DLH untuk menggencarkan terobosannya. “Pengaplikasiannya harus sudah bisa terlihat dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan,” katanya.