Balikpapan, infosatu.co – Asisten Pemkesra Setdaprov Kaltim HM Jauhar Efendi mengatakan bahwa kebutuhan oksigen di Benua Etam masih kurang sekitar 15 ton setiap harinya.
“Di masa pandemi Covid-19 seperti ini, Kaltim masih kekurangan sekitar 15 ton setiap harinya,” ungkapnya setelah mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy berkunjung ke Benua Etam.
Ada beberapa persoalan penyebab kekurangan pasokan oksigen ini, terutama dalam bentuk tabung isi 6 meter kubik. Kata Jauhar, ada ketidak-seimbangan antara kapasitas dengan kemampuan produksi.
“Contohnya, kapasitas produksi oksigen yang dimiliki PT Surya Biru Murni (SBM) Acetylene per hari sebesar 28 ton. Tetapi hingga hari ini kemampuan produksinya turun dari 10 ton menjadi 5 ton,” terangnya.
Turunnya produksi ini akibat terjadinya kerusakan mesin produksi.
“Ya, karena suplai listrik PLN sempat terhenti,” jelas Jauhar melalui pesan whatsapp kepada infosatu.co, Selasa (27/7/2021).
Selain kerusakan pada mesin produksi ujar Jauhar, turunnya kemampuan produksi juga dikarenakan jumlah tabung oksigen yang sangat terbatas.
“Jumlah tabung yang tersedia sangat terbatas. Tabung oksigen yang ada di Indonesia itu semuanya impor. Jadi walaupun produksi oksigen ditingkatkan kalau tabung nggak mencukupi juga tidak bisa didistribusikan,” tegasnya. (editor: irfan)