Kutai Kartanegara, infosatu.co – Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar Muslik mengaku bahwa potensi perikanan di Kukar cukup besar.
Hal ini ia katakan saat dikunjungi infosatu.co di Hotel Grand Fatma, Tenggarong pada Jumat (20/11/2020).
“Kalau tipologi perikanan, di Kukar ini ada perikanan perairan laut dan darat serta juga ada budidaya perikanan,” ungkapnya.
Perikanan laut Kukar bisa dilihat dari potensi panjang garis pantai. Kata Muslik, panjang garis pantai sekitar kurang lebih 333 kilometer yaitu membentang dari perbatasan Bontang hingga ke Balikpapan.
“Itu kalau dilihat dari potensi laut kita. Kemudian kalau dari perairan darat, tentu saja Sungai Mahakam,” jelasnya.
Sungai Mahakam ini panjangnya sekitar 920 kilometer. Sedangkan wilayah Kukar berada di Mahakam Tengah.
“Di situ ada beberapa danau besar seperti Danau Melintang dan Danau Semayang. Danau Melintang itu ukurannya kurang lebih 11.000 hektar. Sementara Danau Semayang sekitar 13.000 hektar,” paparnya.
Ia juga menyatakan bahwa sebagian dari Danau Jempang itu terhitung masuk wilayah Kukar. Di samping itu, juga ada danau-danau kecil seperti Danau Siran dan lainnya ada di Kecamatan Muara Kaman,” urainya.
Jika berbicara potensi, rawa-rawa dan sebagainya juga merupakan potensi perikanan Kukar. Muslik juga membeberkan bahwa genangan-genangan air pasca tambang bahkan dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Saya rasa itu potensi Kukar dalam hal perikanan. Sebenarnya secara garis besar, ada tiga wilayah pengembangan potensi perikanan di Kukar yakni daerah pesisir, tengah dan juga wilayah hulu,” ucapnya.
Komoditas di daerah pesisir itu utamanya budidaya udang, selain itu bandeng, rumput laut dan kepiting.
Sementara di wilayah tengah, komoditasnya seperti ikan mas, nila dan lele.
“Kita punya sentra pembenihan di kawasan minapolitan di Loa Kulu, memang khusus untuk pembenihan itu sudah hampir memenuhi daerah Kaltimtara untuk produk ikan mas, nila dan lele,” katanya pada media ini.
Adapan di wilayah hulu sendiri, sejauh ini yang dikembangkan Kukar adalah ikan patin dan gabus. Bahkan pihaknya juga mendorong budidaya ikan betutu serta jelawat di wilayah hulu.
“Saat ini masyarakat pembudidaya, bergeser ke arah hulu untuk ikan mas dan nila, jadi itu yang saya pikir terkait potensi perikanan kita,” tegasnya. (editor: irfan)