Kukar, infosatu.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mendorong Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengaplikasikan pendidikan vokasi dalam perluasan lapangan pekerjaan.
“Sehingga bisa membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan tenaga kerja dan lainnya,“ katanya saat mengunjungi SMK Utama Al Jabar Nur di Kelurahan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (14/5/2024).
Menurutnya, penerapan pendidikan vokasi dalam kehidupan nyata dapat meningkatkan perekonomian warga. Salah satu caranya, dengan melakukan hilirisasi produk yang telah dihasilkan oleh SMK selama ini.
Rumput laut kering yang dikelola SMK Utama Al Jabar Nur, misalnya, dapat diolah lagi menjadi produk-produk turunannya. Dengan demikian, nilai ekonomisnya dapat meningkat dan mendongkrak bisnis yang dijalankan pihak sekolah.
“Rumput laut, nilai tambah ekonominya yang terpenting. Jangan hanya memproduksi bahan baku, tetapi melakukan hilirisasi produk yang memiliki value added tinggi, sehingga mampu meningkatkan perekonomian sekolah maupun masyarakat sekitar,” terang Akmal.
“SMK ini potensinya bagus, kita lihat lahannya nanti. Kita sudah punya laboratorium kultur jaringan di Jalan Soekarno-Hatta kilometer 40 Loa Janan, Kutai Kartanegara. Saya mau ada anak-anak di sini yang belajar kultur jaringan di sana untuk mengembangkan teknik pertanian, khususnya melalui regenerasi sel tanaman melalui rekayasa genetik,” tandasnya.
Terkait dengan kunjungannya ke SMK Utama Al Jabar Nur, Akmal Malik menyatakan bahwa SMK dinilai dapat membantu permasalahan sosial di Kaltim. Terutama, bagi warga yang telah menerima bantuan dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
“Saya hadir ke sini itu memang jalannya begitu. Kemarin, saya mengumpulkan penerima hibah dari Pemprov Kaltim yang jumlahnya ratusan penerima,“ ucap Pj Gubernur Kaltim.
“Saya ingin penerima dana hibah dari Pemprov Kaltim bertanggung jawab untuk membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Kaltim, misalnya persoalan ekonomi, kesehatan, kemiskinan, ketenagakerjaan hingga pertanian pangan,” lanjutnya.
Menurutnya, untuk menangani permasalahan tersebut perlu keterlibatan seluruh pihak. Salah satunya melalui SMK seperti ini yang telah memiliki pendidikan vokasi dan pendidikan kejuruan.
