Penulis: Emmi – Editor: Yunus
Bontang, infosatu.co– Pemilihan kepala daerah (pilkada) Bontang telah tiba. Tahun 2020 ini Kota Bontang akan merayakan pesta demokrasi dengan memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, tepat 9 Desember 2020 nanti.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bontang, Suriadi Said menyatakan pasti akan banyak berita seputar pilkada nantinya.
Namun, kreativitas pemberitaan lainnya selain pasangan calon (paslon) dan partai pendukungnya juga penting menjadi menu sajian ke masyarakat, agar tidak menjadi informasi yang menjemukan.
“Pers perlu berkontribusi dengan sajian rutin berita yang kreatif dan menggugah partisipasi publik untuk pilkada,” tuturnya.
Ia menambahkan, perlu lebih kreatif mengemas berita yang menginspirasi dan memotivasi masyarakat agar menggunakan hak pilihnya.
Salah satunya dengan mengedukasi masyarakat terkait berita bohong (hoaks) yang banyak beredar di media sosial dalam hal ini media non pers.
“Masyarakat perlu tahu bagaimana cara menangkal hoaks, dan tidak ikut menyebarkannya. Termasuk ujaran kebencian, hasutan, dan ajakan negatif lainnya yang berpotensi memecah belah bangsa,”tuturnya.
Dirinya tak lupa mengingatkan secara etik pemilik media yang terafiliasi ke partai politik agar tak mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pers.
“Spirit implementasi Pasal 17 UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers, Dewan Pers tetap mengingatkan dan menggugah peran serta masyarakat dalam mengawal kemerdekaan pers, khususnya kualitas pers dalam pilkada,” ungkapnya.
Lanjutnya, kualitas pemberitaan media pers sangat berpengaruh terhadap kualitas pilihan masyarakat dalam pilkada. Pers tidak hanya dituntut cerdas, namun juga harus bijaksana dalam penyajian isu terkait pilkada.
“Agar tak jadi provokasi bagi masyarakat, menyajikan berita pilkada bukanlah seperti mengesankan pertarungan hidup dan mati para pasangan calon kepala daerah,” imbuhnya.