
Samarinda, infosatu.co – Kasus pernikahan dini kerap menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan anak dan ibu. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani Bin Husain.
Menurutnya, pernikahan dini merupakan salah satu faktor utama penyebab kasus stunting. Sebab, kehamilan pada usia ibu yang terlalu muda dinilai belum sepenuhnya siap untuk mengandung dan melahirkan bayi.
“Pernikahan dini tidak hanya merenggut kesehatan fisik anak, tapi juga menghancurkan potensi masa depan mereka,” katanya, Senin (4/3/2024) di Gedung DPRD Samarinda.
Ia menegaskan, untuk memutus mata rantai pernikahan dini merupakan tanggung jawab bersama. Upaya ini tidak bisa diabaikan oleh masyarakat terutama generasi muda.
“Ini adalah tanggung jawab bersama untuk melakukan upaya pencegahan dan edukasi guna memutus rantai pernikahan dini yang menyebabkan stunting,” jelas politisi PKS itu.
Ia mengatakan kasus stunting di Samarinda dimungkinkan lebih banyak dari jumlah yang tercatat oleh petugas dari institusi terkait. Maka, perlu pendataan dan upaya serius dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Situasi stunting di Samarinda bukan sekadar angka, tapi merupakan bom waktu yang mengancam masa depan generasi kita,” ungkap Sani Bin Husain yang terpilih lagi dalam.pemilu serentak 2024 itu.