Samarinda, infosatu.co – Pedagang Pasar Baqa di Samarinda Seberang bakal membayar retribusi secara nontunai. Rencana ini merupakan bagian dari program perluasan penerapan digitalisasi di area pasar.
Tidak hanya penggunaan QRIS, penerapan e-Retribusi atau pemungutan retribusi nontunai juga semakin digalakkan.
“Sebenarnya sistem e-Retribusi ini sudah kami terapkan di beberapa pasar, di antaranya Pasar Merdeka, Pasar Palaran dan Pasar Lok Bahu, dan sekarang kita coba lagi di Pasar Baqa,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Samarinda Marnabas saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (29/7/2024).
Dalam penerapannya, Disdag bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan sistem autodebet dari saldo rekening pedagang.
“Kami sudah atur sistemnya, nanti sudah langsung pemotongan di saldo. Jadi tidak lagi mendatangi setiap hari, terkurangi otomatis,”terangnya.
Kerja sama ini juga sebenarnya dalam rangka mempermudah pedagang untuk mencatat transaksi yang ada. Apalagi, penerapan QRIS sudah berjalan di Pasar Baqa.
Dikarenakan menggunakan BRI, maka sistem e-Retribusi ini bisa berlaku khusus pengguna rekening BRI. Marnabas mengakui, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait hal tersebut dan seluruh pedagang telah memberikan berkas-berkasnya.
“Untungnya 40 persen pedagang di Pasar Baqa sudah punya rekening BRI, jadi tinggal sinkronisasi data dan sistem,” sambungnya.
Pihaknya menargetkan akhir Bulan Agustus ini bisa diterapkan. Namun sebelum terealisasi, Disdag Samarinda akan melaporkan terlebih dahulu ke Wali Kota Samarinda.