Samarinda,infosatu.co – Sektor perkebunan kelapa sawit terus meningkat di Kaltim. Namun dinilai belum memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Hal itu disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono. Menurutnya tidak adanya kontribusi perkebunan sawit ke Kaltim lantaran saat ini kewenangan masih ada pada pemerintah pusat.
Padahal Kaltim sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit yang telah banyak menyetorkan hasilnya pada negara. Tapi justru daerah yang merasakan dampaknya.
“Jalan-jalan kita banyak digunakan perkebunan kelapa sawit. Memang seharusnya mereka punya jalan sendiri, termasuk tambang batubara, karena itu sudah ada mekanismenya,” ungkapnya beberapa waktu yang lalu.
Ia juga beberkan, perkebunan kelapa sawit hingga saat ini belum ada pembagian pajak kepada Kaltim.
“Artinya memang semua ke pusat. Sebenarnya Kaltim sudah sejak lama memperjuangkan pemerataan bagi hasil dari perkebunan kelapa sawit. Namun hingga saat ini, belum juga mendapatkan perhatian dari pusat,” jelasnya.
Ia pun mengapresiasi Gubernur Kaltim Isran Noor yang terus memperjuangkan Dana Bagi Hasil (DBH) Kaltim. Selain itu juga berharap agar perkebunan kelapa sawit memiliki regulasi.
“Padahal sudah sejak mulai presiden SBY kita berjuang. Seharusnya pemerintah pusat memperhatikan kebutuhan rakyat di daerah, khususnya Kaltim yang memiliki daerah yang luas,” pungkasnya.
