Penanggung Jawab Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr. Muhaimin Munizu menyampaikan bahwa jamaah haji perlu mewaspadai tanda-tanda serangan jantung seperti tiba-tiba merasa nyeri hebat di dada sebelah kiri, sesak nafas, kelelahan ekstrim, keringat dingin dan nyeri ulu hati.
Jika jamaah haji mengalami tanda-tanda seperti ini, segeralah meminta bantuan tenaga kesehatan terdekat. Jika jamaah haji mengalami kondisi seperti ini jamaah harus segera memeriksakan diri ke Tenaga Kesehatan Haji yang ada di Kloter (TKH).
Mencagah Komplikasi Serangan Jantung
Selanjutnya berharap TKH juga bisa lebih cepat melakukan skrining dengan pemeriksaan EKG. Alat rekam jantung/EKG sudah tersedia di setiap pos kesehatan sektor, sehingga deteksi dini penyakit jantung dapat lebih mudah ia lakukan.
“Jika jamaah mengalami tanda-tanda serangan jantung, segeralah meminta bantuan tenaga kesehatan. TKH di kloter bisa cepat melakukan pemeriksaan EKG yang ada di pos kesehatan sektor. Harapannya mencegah komplikasi dari serangan jantung itu sendiri,” kata Muhaimin di Makkah, Ahad (18/6/2023).
Muhaimin menegaskan bahwa deteksi dini kejadian gangguan jantung akut atau serangan jantung sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi dari serangan jantung.
Masih Bisa Menjalankan Ibadah Haji
Muhaimin menyampaikan bahwa jamaah haji dengan penyakit jantung masih bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, namun harus menyesuaikan dengan kemampuan dan tidak memaksakan diri.
Saran untuk jamaah haji dengan penyakit jantung agar menggunakan bantuan kursi roda. Selain itu jamaah haji juga menjalankan aktifitas pada malam hari untuk menghindari cuaca panas yang ekstrem.
“Seharusnya jamaah dengan penyakit jantung tidak memaksakan untuk melakukan aktifitas fisik yang berat. Solusinya bisa petugas fasilitasi dengan penggunaan kursi roda. Selain itu saran kepada jamaah haji untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan ibadah wajib seperti pada malam hari untuk menghindari cuaca ekstrem,” jelasnya