Kukar, infosatu.co – Dua hasil menguntungkan yang diraih Timnas Indonesia dalam dua laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia menarik perhatian publik. Indonesia berhasil menahan imbang dua negara langganan Piala Dunia, yakni Arab Saudi dan Australia, dengan skor masing-masing 1-1 dan 0-0.
Hasil tersebut membuat ranking FIFA Timnas Indonesia naik empat peringkat, dari 133 menjadi 129. Skuad Garuda meraih 15,45 poin berbekal dua hasil imbang tersebut.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras anak asuh Coach Shin Tae-Yong, yang akrab disapa STY. Namun, sorotan muncul terkait dominasi pemain naturalisasi dalam skuad Garuda. Pada laga melawan Australia, Shin Tae-Yong menurunkan sepuluh pemain naturalisasi.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kutai Kartanegara (Dispora Kukar) Aji Ali Husni turut memberikan pandangan terkait fenomena ini. Ia menilai bahwa naturalisasi adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas sepak bola di suatu negara.
“Sebetulnya, naturalisasi pemain bukanlah hal baru. Hanya saja, yang menjadi sorotan adalah keberhasilan yang ditunjukkan dalam berbagai kompetisi tiga tahun terakhir,” ujar Aji Ali belum lama ini.
“Saya pribadi tidak melihat ini sebagai masalah, karena hasilnya bisa kita lihat sendiri. Performa individu dan tim menunjukkan peningkatan dan ranking FIFA kita pun naik,” tambahnya.
Meski demikian, muncul pertanyaan apakah program pengembangan bakat lokal akan terabaikan? Aji menegaskan bahwa persaingan dengan pemain naturalisasi justru dapat meningkatkan standar pemain lokal.
“Kita ingin program naturalisasi ini menjadi contoh bagi pemain lokal. Saat ini, salah satu kelemahan pemain lokal adalah dalam aspek fisik,” jelasnya.
“Hal ini dapat menjadi motivasi bagi pemain daerah. Ketika mereka mengidolakan pemain naturalisasi, mereka akan mengikuti jejak tersebut. Pemain naturalisasi yang bermain di klub Eropa bisa menjadi contoh yang baik,” sambungnya.
Sebagai catatan, salah satu atlet sepak bola asal Kukar, yakni Muhammad Taufany Muslihuddin telah membuktikan bahwa talenta lokal juga mampu berprestasi. Taufany berhasil membawa pulang medali emas di SEA Games 2023.
“Itu menjadi bukti bahwa atlet kita bisa bersaing. Tinggal bagaimana mencetak Taufany-Taufany berikutnya,” ujar Aji.
Dispora Kukar sendiri mendukung program naturalisasi dengan melihatnya sebagai momentum yang baik untuk memacu putra daerah meningkatkan kualitas sepak bola di kabupaten tersebut. (Adv)