
Samarinda, infosatu.co – Angka pengangguran di Kota Samarinda belum mengalami penurunan secara signifikan, masih berada di angka 8,26 persen dari jumlah penduduk.
Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah mengatakan tingkat penganguran di Kota Samarinda perlu dilakukan spesifikasi sesuai faktor penyababnya.
Menurutnya, banyak faktor penyebab pengangguran seperti kemalasan, tidak memiliki kreativitas untuk membuka usaha, mereka yang sedang mencari pekerjaan, baru lulus sekolah, terkena PHK serta faktor penyebab lainnya.
“Itu menjadi indikatornya. Kita tidak bisa menjustifikasi bahwa ada 28 ribuan penganguran. Jadi Pengangguran ini harus diklasifikasikan lagi,” tuturnya.
Kondisi ini membutuhkan peran banyak pihak untuk merubah paradigma masyarakat bahwa jangan membiasakan diri untuk menerima gaji, tetapi bagaimana upaya-upaya untuk berdikari dengan membuka usaha.
“Di beberapa OPD banyak diberikan pelatihan-pelatihan tinggal saja bagaimana informasi itu sampai kepada masyarakat,” ujarnya
Hal itu kata Laila, untuk kepentingan jangka panjang. Misalkan seseorang mengalami putus hubungan kerja (PHK) dengan sebuah perusahan, maka dengan keterampilan dari pelatihan-pelatihan itu akan memberikan manfaat untuk dia membuka usaha dan lapangan kerja.
“Itu yang harus kita luruskan kepada masyarakat bahwa bagaimana supaya kita bisa membuka peluang usaha,” imbuhnya
Laila menekankan pentingnya informasi tentang peluang pekerjaan, serta pelatihan-pelatihan kerja.
“Informasi itu jangan kita tunggu tetapi kita jemput. Ilmu itu jangan kita tunggu, kalau ada kesempatan harus kita ikuti, entah manfaatnya kapan yang penting sudah punya dasarnya,” tandasnya.
Sebagai alternatif di tengah kesulitan mendapatkan pekerjaan, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengajak para kaum muda untuk membangun kewirausahaan dengan menggunakan potensi dan kemampuan yang ada. Walau awalnya kecil-kecilan jika terus ditekuni maka pasti akan berkembang.