Samarinda, infosatu.co – Kepala Biro Humas Setda Kaltim M Syafranuddin meluruskan perihal beredarnya video seorang wanita paruh baya diturunkan di Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada oleh ambulan karena ditolak sejumlah rumah sakit.
Dikatakan Ivan sapaan akrab Syafranuddin, rupanya saudara ibu ini sedang sakit dan ditolak sejumlah rumah sakit di Samarinda. Wanita paruh baya itu pun mendatangi Kantor Gubernur karena kebingungan akibat tidak ada rumah sakit yang mau menerima saudaranya untuk berobat.
“Informasinya ibu itu membawa saudaranya yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri (isoman). Khawatir dengan kesehatan saudaranya, ibu ini berencana membawa saudaranya ke rumah sakit agar mendapat perawatan, bahkan ia datang menggunakan ambulan,” ungkapnya melalui press release Humas Pemprov Kaltim.
Namun lanjut Ivan, ketika tidak diterima beberapa rumah sakit, wanita ini mendatangi Kantor Gubernur dengan harapan mendapatkan rekomendasi rumah sakit mana yang bisa menerima saudaranya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kaltim I Gede Yusa yang juga ada di lokasi menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.45 Wita dan langsung ditangani anggota Satpol PP.
I Gede Yusa mengaku jika petugas yang berjaga saat itu kaget karena ada ambulan masuk dan belakangan diketahui membawa pasien.
“Kepada petugas, disebutkan saudaranya tidak diterima di sejumlah rumah sakit,” ucapnya.
Kata dia, anggota Satpol yang berjaga di pos depan segera bertindak dengan menghubungi Rumah Sakit Atma Husada Mahakam. Bahkan wanita tadi, dibawa ke rumah sakit bersangkutan di Jalan Kakap Sungai Dama itu.
“Dapat info di Rumah Sakit Atma Husada Mahakam bisa menerima wanita itu, jadi ambulan mengantarkan ke sana,” terangnya.
Jadi, bukan wanita itu mau ngeruduk Kantor Gubernur tetapi ingin bertanya di mana ada rumah sakit yang bisa menerima pasien Covid-19.
Meski demikian, tidak diketahui nama dan asal pasien tadi, namun anggota Satpol PP Kaltim sempat melihat ambulan yang digunakan ada lambang Pemkot Samarinda, tapi tidak melihat detail dari rumah sakit mana. (editor: irfan)