infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

Pemprov Kaltim Libatkan Perempuan Sebagai Pendukung Ketahanan Pangan

Samarinda, infosatu.co – Perempuan Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan melalui penerapan teknologi modern dan budidaya organik.

Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Siti Farisyah Yana mengungkapkan bahwa pemberdayaan perempuan di sektor pertanian menjadi salah satu solusi dalam mencapai swasembada pangan.

“Perempuan memegang peran signifikan dalam sektor pertanian dan pengelolaan pangan. Mereka adalah pilar utama dalam ketahanan pangan nasional yang mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ujar Siti dalam jumpa pers Diskominfo Kaltim di Hotel Mercure Samarinda, Senin (23/12/2024).

Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan DPTPH adalah melibatkan perempuan dalam budidaya padi organik.

“Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat peran perempuan di sektor pertanian,” tambahnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik turut, kata Siti, juga mendukung upaya ini. Organisasi perempuan, seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) diminta mengadopsi teknologi pertanian, termasuk penggunaan green house.

“Teknologi harus dioptimalkan dalam pertanian, dan perempuan punya kemampuan besar untuk menjadi pelopor dalam usaha-usaha ini,” jelasnya.

Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya penurunan jumlah rumah tangga petani perempuan di Kaltim.

Dari 18.812 pada tahun 2018 menjadi 17.066 pada tahun 2023. Siti menilai penurunan ini sebagai tantangan besar bagi upaya pemberdayaan perempuan di sektor pertanian.

“Angka ini menunjukkan bahwa perempuan semakin berkurang terlibat aktif dalam pertanian, baik sebagai petani utama maupun sebagai pendukung dalam pengolahan hasil pertanian,” ungkapnya.

Selain di sektor pertanian, perempuan juga berperan penting di tingkat rumah tangga sebagai pengambil keputusan utama dalam pemilihan dan pengolahan bahan pangan.

Siti menekankan bahwa kesalahan dalam pengolahan pangan dapat memengaruhi kualitas gizi keluarga, yang berdampak pada ketahanan pangan nasional.

“Ketahanan pangan tidak hanya soal produksi, tetapi juga bagaimana makanan diolah di tingkat rumah tangga. Peran perempuan di sini sangat besar,” jelasnya.

Perempuan juga memiliki peran signifikan dalam mengurangi pemborosan pangan. Siti menyebutkan langkah-langkah penyelamatan pangan yang melibatkan perempuan, mulai dari pencegahan limbah hingga pengelolaan makanan sebagai pakan hewan, energi terbarukan, dan kompos.

“Budaya tidak boros harus dimulai dari rumah tangga. Jika dikelola dengan baik, perempuan dapat menjadi agen perubahan dalam mengurangi dampak lingkungan dan mengatasi isu pemanasan global,” katanya.

Melalui peringatan Hari Ibu ke-96, Siti berharap semakin banyak perempuan yang terlibat aktif dalam mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan.

“Perempuan yang berdaya tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Semoga semangat ini terus kita jaga bersama,” pungkasnya.

Related posts

Diskominfo Kaltim Dorong Desa Bangun Creative Hub Pasca Internet Gratis

adinda

Diskominfo Kaltim Siapkan Starlink Akses Internet Desa Terpencil Susah Listrik

adinda

Pemprov Kaltim Targetkan 841 Desa Terlayani Internet Gratis

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page