Bontang, infosatu.co – Pemerintah Kota Bontang akan terus melakukan pemantauan terkait persediaan minyak goreng di Kota Taman tersebut. Kecurangan dalam hal distribusi akan menjadi domain Polres Bontang untuk menindaklanjutinya.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Perdagangan (Diskop-UMKP) Nur Hidayah saat melakukan inspeksi mendadak bersama Polres Bontang ke sejumlah toko ritel dan distributor di Kota Bontang, Selasa (8/3/2022)
Dalam sidak tersebut pihaknya menemukan adanya indikasi pendistribusian minyak goreng tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di kawasan gudang milik PT Cahaya Setia Utama (CSU) Jalan Brigjen Katamso. Sebanyak 30 dus minyak goreng diperjualbelikan secara perorangan oleh oknum karyawan PT CSU.
“Selaku dinas terkait kami hanya melakukan tugas memastikan stok, harga dan rantai distribusi berjalan sesuai aturan yang berlaku dan tidak berhak menindak. Nanti pihak kepolisian yang menindaklanjuti temuan itu,” terangnya.

Sementara Anita Istiqaroh selaku analis perdagangan Diskop-UKMP Bontang mengatakan, bahwa dari data distribusi harusnya stok minyak goreng mencukupi kebutuhan. Dia pun menduga adanya permainan menyebabkan minyak goreng bersubsidi menjadi langka di pasaran.
“Data dari agen di Samarinda, stok yang datang di distributor ini per tanggal 6 Maret sebanyak 50.500 liter. Memang stok menurun, tidak berlebih,” imbuhnya.
Unit 2 Intelkam Polres Bontang Iptu Totok menyatakan adanya indikasi oleh dua oknum karyawan CSU yang menjual 30 dus minyak goreng ke perorangan dikuatkan dengan temuan barang bukti berupa surat atau nota pengeluaran barang yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
“Harusnya kan disalurkan ke toko, grosir atau ritel bukan atas nama pribadi. Nah, dua oknum karyawan itu menjual minyak goreng 15 dus untuk satu orang. Dan transaksinya malah di dalam gang,” paparnya.
Temuan tersebut menurutnya akan langsung diserahkan ke Reskrim untuk ditindaklanjuti.
“Untuk info lengkapnya kita tunggu Kasatreskrim, karena kita serahkan ke Polres,” jelasnya.
Menanggpai persoalan itu, Ilham, Manajer Oprasional PT CSU mengaku tidak mengetahui hal itu sebab dirinya tidak mengecek nota lantaran bukan tugasnya.
“Saya tidak tahu, tapi saya akan bertanggung jawab karena masih karyawan saya,” ungkapnya pada awak media.