Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Pelaksanaan Salat Idul Fitri di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini berbeda dari tahun sebelumnya, pasalnya Pemkot Bontang telah sepakat bahwa Salat Idul Fitri dilakukan di rumah masing-masing.
Menurut Walikota Bontang Neni Moerniaeni, hal ini dikarenakan status kejadian luar biasa (KLB) di Bontang belum dicabut. Sehingga masyarakat tetap harus mengikuti imbauan pemerintah seperti menjauhi kegiatan mengumpulkan banyak orang.
“Kondisi infografis Kota Bontang masih berstatus KLB dan orang tanpa gejala (OTG) pun masih banyak. Jangan sampai ada klaster baru, jadi Salat Idul Fitri di rumah saja untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” jelasnya saat ditemui infosatu.co di Rumah Jabatan Walikota Bontang, Sabtu (16/5/2020).
Keputusan tersebut telah disepakati dan dihadiri oleh LDI, NU, Muhammadiyah, BKDIB, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, Dewan Pengurus Masjid, Pengurus Masjid, Kodim, Babinkamtibmas dan lainnya.
“Mereka semua hadir untuk menyepakati beribadah Salat Idul Fitri di rumah saja,” ucapnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Imam Hambali selaku Ketua MUI Bontang pun membenarkan pernyataan tersebut.
“Kita sepakat bahwa pelaksanaan kegiatan beribadah di rumah saja, jadi tidak perlu menggelar salat jamaah di mushalla, masjid, gedung, lapangan dan lainnya. Intinya ibadah Salat Idul Fitri tahun ini di rumah saja,” paparnya.
Menurut Imam Hambali, fatwa MUI menyerahkan pada daerah masing-masing terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri ini. Sebab kondisi di masing-masing daerah tidak sama.
“Ada yang daerahnya masih zona merah dan tidak. Kalau Bontang ini masih zona merah, makanya telah disepakati bahwa pelaksanaan Salat Idul Fitri di rumah saja,” tegas Imam.
