Penulis : Erlin – Editor : Sukri
Tenggarong,infosatu.co – Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah membuka Pesta Erau yang merupakan event tahunan, Minggu (8/9/2019) di Musieum Mulawarman Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara
Erau kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Disampaikan oleh Bupati Kutai Kartanegara, bahwa khusus kegiatan Adat Erau tersebut dilakukan sendiri oleh Kesultanan Kutai. Berbeda pada tahun sebelumnya dimana Erau selalu menjadi agenda rutin yang bersamaan dengan agenda tahunan Nasional Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Tenggarong Internasioan Folk Arts Festival (TIFAF).
“Tahun ini, acara adat Erau, dilaksanakan sendiri oleh yang mulia sultan beserta kerabat khusus adat. Dulunya kan jadi satu dengan kegiatan Pemkab Kukar yaitu hari ulang tahun Tenggarong atau TIFAF,” papar Edi saat ditemui selepas menyaksikan adat proses pendirian tiang Ayu di Keraton Museum Kesultanan Kukar.
“Ini merupakan hasil musyawarah kami bersama yang mulia sultan, dimana Erau ini dilaksanakan sendiri. Nanti tanggal 21 September baru kita lanjutkan dengan TIFAF,” terang Edi
Pesta Adat Erau 2019 ini yang sebelumnya telah melakukan prosesi Beluluh oleh Sultan HAM Arifin dan Permaisuri, Rabu (4/9/2019) di Kedaton Kutai Kartanegara, berlangsung dengan baik. Replika Naga yang nantinya akan diturunkan ke Sungai Mahakam yang dinamakan Belimbur pada acara puncak Erau, Minggu (15/9/2019) pekan depan, akan menjadi ajang penutup acara Adat Erau 2019. Kemudian akan dilanjutkan oleh Pemkab Kukar dengan kegiatan Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF).
Dalam rangkaian TIFAF, sama seperti tahun – tahun sebelumnya, akan ada lomba Budaya Sedunia yang akan dimeriahkan oleh para peserta internasional dari beberapa negara baik Eropa maupun Asia juga wilayah bagian Timur Tengah.
Edi berharap, budaya adat Kutai serta ajang internasional ini akan terus berkembang di tanah Kutai. Selain menjaga cultur budaya khas kerajaan Kutai, juga dapat selalu memperkenalkan kepada dunia bahwa kerajaan Kutai juga kaya akan budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh turun temurun keluarga kesultanan Kutai.