Jakarta – Selama berada di Makkah, jamaah haji Indonesia akan disediakan tiga kali makan sehari, termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
Namun, ada periode tiga hari di mana jamaah haji Indonesia tidak akan menerima asupan makanan selama berada di Makkah.
Tidak Mendapat Makan Selama Tiga Hari
Jamaah haji Indonesia bisa menggunakan uang living cost untuk membeli makanan di sekitar pemondokan atau hotel. Dengan catatan, jamaah haji Indonesia diminta memilih makanan yang sehat.
Kasi Konsumsi Daerah Kerja (Daker) Makkah, Beny Darmawan, mengatakan, jamaah haji selama di Makkah akan tidak mendapatkan layanan konsumsi selama tiga hari saja.
Yaitu pada tanggal 7 Dzulhijjah sebelum jamaah haji bergerak ke Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Serta pada tanggal 14 dan 15 Dzulhijah, setelah Armuzna.
Kesulitan Distribusi Makanan
Beny menjelaskan, jamaah haji selama tiga hari itu tidak mendapatkan makan karena kesulitan melakukan distribusi makanan.
“Karena pada saat itu seluruh jamaah haji di seluruh dunia sudah berkumpul di kota Makkah, jadi untuk makanan yang dikirim dari perusahaan katering dan dapur itu kesulitan untuk sampai ke pemondokan atau hotelnya jamaah haji,” kata Beny.
Beny mengatakan, jamaah haji selama tiga hari tidak mendapatkan katering bisa membeli makanan di sekitar pemondokan atau hotel.
Memilih Makanan Sehat
Kemungkinan sudah mulai banyak pedagang makanan di sekitar hotel sebelum dan setelah Armuzna.
Namun, Beny mengingatkan jamaah haji Indonesia agar memilih makanan yang sehat. Untuk itu jamaah haji jangan sembarangan membeli makanan di jalan-jalan.
Beni mengingatkan lagi agar jamaah haji tidak kaget pada tanggal 7, 14 dan 15 Dzulhijjah tidak mendapatkan katering.
Jalan Penuh Oleh Jamaah Haji
Pasokan katering terhenti akibat jalan-jalan diblokir dan penuh oleh jamaah haji di seluruh dunia.
“Jamaah haji banyak yang jalan kaki, jutaan orang kumpul semua di Makkah (untuk melaksanakan puncak ibadah haji),” jelas Beny.
Beny menambahkan, pada tanggal 8 sampai 13 Dzulhijah, jamaah haji akan mendapatkan makanan di Arafah dan Mina. Jumlah makannya sama, tiga kali sehari.