infosatu.co
Samarinda

Pembangunan Terhenti, Santri Darul Hanan Belajar dan Salat di Ruang Tidur

Para santri dan santriwati Ponpes Darul Hanan yang sedang belajar di ruang kelas apa adanya. (Foto: ist)

Samarinda, infosatu.co – Memprihatinkan itulah kondisi Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hanan yang berlokasi di Jalan Kurnia Makmur belum selesai pembangunannya.

Kondisi Ponpes Darul Hanan yang memprihatinkan.

Ponpes yang didirikan sejak dua tahun lalu ini belum memiliki masjid bahkan belajar pun di ruang tidur. Berbekal tanah wakaf dari donatur sekitar setengah hektare, pesantren ini didirikan dalam kondisi apa adanya tidak jauh dari Politeknik Kesehatan. Di areal tanahnya saja ada bukit yang belum tuntas diruntuhkan.

“Bukitnya juga diwakafkan, tapi kami tidak punya alat berat untuk meratakan,” ucap pengasuh Ponpes Darul Hanan Zulkarnain Agus Salim.

Ponpes ini sudah menerima santri sejak tahun lalu. Para orang tua mempercayakan putra-putrinya, setelah melihat semangat para pengasuh yang bertekad membangun pesantren berkualitas.

Untuk sementara, para guru dan kepala pondok, menyewa rumah sederhana di dekat lokasi pondok. Begitu juga bangunan kelas terpaksa ada yang sewa.

Akses jalan di Ponpes Darul Hanan yang berlokasi di Jalan Kurnia Makmur, Harapan Baru.

Sisanya, dibangun ruang kelas sementara dari bahan kayu dan seng. Sepintas, bangunan yang digunakan mirip sarang burung walet. Yang penting siswa bisa tidur dan belajar, juga salat dan mengaji meski apa adanya.

“Kalau malam, kasurnya disusun untuk tidur. Begitu pagi hari, dirapikan lagi untuk ruang kelas dan juga jadi tempat salat dan mengaji,” terangnya.

Untuk pembelajaran kata pengasuh lulusan Islamic University of Madinah Saudi Arabia itu, pesantren ini menggunakan metode terpadu modern.

Perpaduan antara kurikulum pendidikan umum dan agama. Sehingga, akan memudahkan santri jika kelak ingin melanjutkan pendidikan tinggi ke jalur umum.

“Di sini sistem pendidikannya sama seperti sekolah umum, bukan kejar paket. Selebihnya pendidikan agama,” katanya.

Dengan keberadaan pesantren ini, ia berharap dapat menambah jumlah dan pilihan warga Kaltim yang ingin belajar di pesantren.

“Tidak perlu ke luar Kaltim lagi, bisa belajar di sini,” katanya.

Angkatan pertama lalu, Ponpes Darul Hanan menerima 10 santri dan 7 santriwati. Sementara angkatan kedua, menerima 23 santri dan 16 santriwati.

Seiring perkembangan pesantren ini, diharapkan jumlah santri terus bertambah. Tentunya harus didukung sarana dan prasarana memadai.

Selain itu, salah satu pusat kegiatan sebuah pesantren adalah masjid. Namun hingga kini, masjid di pondok ini baru berupa pondasi dan tiang beton yang masih menjuntai belum berdiri tegak.

“Pembangunannya terhenti, kami kehabisan dana,” ucapnya.

Rencananya, masjid utama ini dibangun dua lantai. Untuk lantai atas akan dikhususkan bagi santriwati, bagian bawah untuk para santri. Karena masjid belum ada, untuk salat terpaksa juga dilakukan di ruang kelas.

Bagi donatur yang ingin berdonasi dan mendukung perkembangan Pesantren Darul Hanan ini bisa langsung ke Jalan Kurnia Makmur RT 024, Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir.

Donasi juga bisa disalurkan ke rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) eks Bank Syariah Mandiri (BSM) Nomor 7550-1201-99 atas nama Yayasan Darul Muhsinin Samarinda. Untuk nomor kontak yang bisa dihubungi Tammase (0821-5178-9588) dan Andi Abu Aisyah (0852-5052-9972). (editor: irfan)

Related posts

Presiden PKS dan Jurnalis Kaltim Bermain Mini Soccer, Kampanyekan Gaya Hidup Sehat

Adi Rizki Ramadhan

HET Dikeluhkan Distributor Beras di Samarinda: Petani dan Pelaku Usaha Semakin Terjepit

adinda

Pesona Tari Hudoq di Pembukaan EBIFF 2025, Makna Mendalam Budaya Dayak

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page