infosatu.co
DPRD KALTIM

Pembangunan Jalan APT Pranoto Tertunda, Subandi: Dampak Efisiensi Anggaran

Teks: Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi.

Samarinda, infosatu.co – Proyek pembangunan jalan pendekat yang menghubungkan Ring Road IV ke Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda mengalami penundaan.

Hal ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya kemacetan dan terganggunya mobilitas warga.

Penundaan ini disebabkan oleh efisiensi anggaran dan prioritas program lain dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, menyatakan bahwa penundaan proyek ini berdampak signifikan terhadap aksesibilitas menuju bandara.

“Pembangunan jalan pendekat dari Ring Road IV ke APT Pranoto sangat penting untuk mengurai kemacetan, terutama saat terjadi banjir yang sering melanda jalan poros Samarinda-Bontang,” ujar Subandi di Gedung E DPRD Kaltim, Senin, 19 Mei 2025.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kaltim itu juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di jalur menuju bandara.

“Saat ini kita hanya mengandalkan jalan poros Samarinda-Bontang. Jika terjadi banjir, akses menuju bandara bisa terganggu dan berpengaruh pada mobilitas masyarakat serta operasional penerbangan,” jelasnya.

Penundaan proyek ini juga berdampak pada sektor ekonomi dan pariwisata di Kalimantan Timur.

Bandara APT Pranoto, yang beroperasi sejak 2018, merupakan gerbang utama bagi wisatawan dan pelaku bisnis yang datang ke Samarinda dan sekitarnya.

Politisi Partai PKS itu juga menilai kemacetan dan akses yang sulit menuju bandara dapat mengurangi minat wisatawan dan investor untuk datang ke daerah ini.

Kendati demikian, Pemerintah Kota Samarinda juga telah berupaya membangun jalan alternatif dari Sambutan ke Bandara APT Pranoto untuk mengatasi kemacetan.

Namun, proyek ini juga menghadapi kendala anggaran, dampak efisiensi anggaran dan pengalihan program prioritas.

Subandi menambahkan bahwa UPTD Wilayah II Samarinda, yang bertanggung jawab atas pemeliharaan jalan, menghadapi keterbatasan anggaran dan peralatan.

“Anggarannya sangat terbatas, hanya sekitar Rp28 miliar. Sisa anggaran harus dibagi untuk wilayah Kukar, Samarinda, dan Mahulu,” ungkapnya.

Dengan kondisi ini, DPRD Kalimantan Timur mendorong pemerintah provinsi untuk segera merealisasikan pembangunan jalan pendekat ke Bandara APT Pranoto dan meningkatkan anggaran untuk pemeliharaan infrastruktur jalan.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan, meningkatkan mobilitas warga, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Related posts

DPRD Kaltim: Evaluasi Tambang di Sanga‑Sanga, Ganggu Akses Warga

Adi Rizki Ramadhan

Pansus RPJMD Kaltim: Minim SMA di Berau dan PAD dari Pariwisata dan Ekraf

Adi Rizki Ramadhan

APBD 2024 Kaltim Dikritisi 7 Fraksi, dari Dana Karbon, Kemiskinan hingga Belanja Daerah

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page