Samarinda, infosatu.co – Industri pariwisata tidak termasuk ke dalam kategori prioritas mendapatkan vaksinasi Covid-19, sehingga mereka yang bergelut di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif harus menunggu giliran vaksinasi dari pemerintah.
Padahal, sektor ini disebut-sebut sebagai penopang bangkitnya ekonomi di Indonesia. Namun, pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih minim mendapatkan suntikan vaksinasi.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Sri Wahyuni mengatakan bahwa dirinya sudah pernah mengajukan perihal vaksinasi kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim.
“Hanya saja ada keterbatasan alokasi ketika Dinkes Kaltim mendapat jatah vaksin. Dinkes ini membagi vaksin sesuai dengan alokasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jadi mereka tidak dapat membagikan di luar yang diprioritaskan itu,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Sri Wahyuni berpendapat bahwa memang benar jika salah satu keluhan Kaltim itu adalah keterbatasan vaksin yang didapatkan, sementara kasus di Benua Etam dapat dikatakan cukup tinggi.
“Kalau dibandingkan penduduk Jawa memang di sana lebih banyak, tapi dengan kasus tinggi di sini seharusnya kita mendapat vaksin yang lebih banyak,” ujarnya di Kapal Wisata Pesut Bentong.
Mantan Kadispar Kutai Kartanegara (Kukar) itu mengapresiasi semua pihak yang menggelar vaksinasi agar dapat mempercepat herd immunity di Indonesia khususnya Kaltim.
“Kan ini juga selalu digaungkan Gubenur Kaltim Isran Noor dalam setiap vidcon, selalu minta vaksin. Semoga dalam waktu dekat pelaku industri pariwisata juga mendapat jatah alokasi vaksinasi dari pemerintah,” harap Sri Wahyuni. (editor: irfan)