Bontang, infosatu.co – Dua anak dari Pesisir Kampung Malahing, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang terancam putus sekolah lantaran terkendala biaya. Padahal, keduanya telah dinyatakan diterima di SMP Negeri 3 Bontang.
Merespon hal itu, Anggota Komisi A DPRD Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Yusuf, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut.
Muhammad Yusuf meminta pemerintah untuk segera turun tangan agar nasib pendidikan dua anak itu tidak terhenti. Apalagi hanya dikarenakan seragam yang tak mampu mereka beli.
“Kami mendorong untuk pemerintah bisa segera melakukan tindakan, supaya tidak ada lagi anak putus sekolah hanya karena tidak mampu membeli baju sekolah,” ungkap dia kepada wartawan, Senin 7 Juli 2025.
Menurut dia, masalah biaya seharusnya bisa segera ditangani. Yusuf pun menyarankan agar bantuan bisa disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau melalui kelurahan setempat.
“Minta bantuan dari Baznas atau kelurahan langsung memonitoring wilayahnya,” kata Muhammad Yusuf.
Selain bantuan biaya, Politisi Partai PKB itu juga mengatakan, untuk mendukung kelancaran proses belajar anak-anak Pesisir Kampung Malahing, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang akan terlibat dalam membantu menyediakan akses transportasi bagi siswa yang harus menyeberang ke daratan.
“Kami sudah pernah kordinasi dengan plt Kadis Dishub nanti yang membantu untuk penyewaan kapal anak-anak pesisir yang akan berangkat sekolah,” terang Yusuf.
Sebagai informasi tambahan, Ketua RT 30 Kampung Malahing, Nasir Lakada, menuturkan bahwa dari 13 lulusan SD di Pesisir Kampung Malahing, 12 mendaftar ke SMP Negeri 3 Bontang, dan satu diantaranya melanjutkan ke sekolah di Kutai Timur.
Tetapi, 2 dari 12 anak yang diterima di SMPN 3 Bontang itu belum bisa melanjutkan karena terkendala biaya untuk pembelian seragam wajib.
“Harapannya ada solusi secepatnya, karena waktu sekolah sudah dekat,” kata Nasir Lakada.