Samarinda, infosatu.co – Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin menilai Kaltim masuk dalam kategori angka pengangguran terbesar.
Ia menilai ada kesalahan dalam proses mengatasi persoalan pengangguran di Kaltim. Padahal Kaltim memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi se-Kalimantan.
“Kita termasuk tinggi, sementara kita menyumbang PDRB-nya itu 50 persen atau senilai Rp 1.399 triliun, ternyata PDRB itu banyak disumbangkan oleh sektor pertambangan dan migas,” ungkapnya.
Kata dia, pada saat LKPj yang disampaikan gubernur, tingkat pengangguran terbuka di Kaltim itu mengalami penurunan 0,04 persen. Namun jika dibandingkan tahun 2019, masih dinilai tinggi.
Menurutnya hal itu dipengaruhi salah satu faktor yakni belum pulihnya ekonomi secara signifikan lantaran pengaruh pandemi Covid-19 yang dua tahun ini melanda Indonesia, sehingga memukul sektor perekonomian termasuk industri.
“Bahkan tercatat pengangguran terbesar itu seperti di Kota Samarinda, Balikpapan dan Bontang dibandingkan kabupaten lainnya. Otomatis sektornya bukan di industri pertambangan dan perkebunan saja. Mungkin di sektor kecil seperti home industri,” ucapnya.
Sehingga yang menjadi fokus pemerintah provinsi kedepannya yakni dapat bekerja keras untuk melakukan upaya bagaimana menciptakan lapangan kerja termasuk menyiapkan pendidikan pelatihan untuk pekerjaan di bidang tertentu.
“Mungkin bisa meningkatkan modal kemudian juga kemampuan bagi pelaku-pelaku ekonomi supaya mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan dan perkebunan yang lain,” pungkasnya.