Palembang,infosatu.co-Persatuan Boling Indonesia (PBI) Sumsel mempertanyakan kontribusi ABS sebagai pengelola arena boling Jakabaring.
Hal itu, disampaikan Ketua Persatuan Boling Indonesia (PBI) Provinsi Sumsel, Anita Noeringhati, Jumat malam (27/8/2022), di Rumah Jabatan Ketua DPRD Sumsel.
“Saya banyak sekali keluhan dari atlet dan pelatih, tentang mahalnya biaya dan tidak adanya perlakuan khusus untuk atlet Sumsel yang akan bertanding atau berlatih dalam even,” kata Anita Noeringhati
Anita menerangkan, selain mahalnya biaya, terdapat perbedaan pemberlakuan terhadap klub lain dibawah PBI. Dimana setiap game biayanya Rp30 ribu, sementara klub ABS sendiri Rp25 ribu. Kemudian untuk umum Rp50 ribu.
“Seharusnya atlet itu kita fasilitasi, PBI jangan dibedakan. Veneu itu punya Pemprov. Saya ingat betul CSR dari dua perusahaan besar Sinar Mas dan Pertamina. Harusnya dapat hadir memberikan ruang bagi atlet untuk dapat berprestasi,” sindirnya.
Kata Anita, yang juga ketua DPRD Sumsel itu, mempertanyakan kontribusi ABS untuk menambah PAD Sumsel selama dikelolah dalam 4 tahun terakhir ini.
“Saya cek belum ada, makanya kami pertanyakan dan akan kita pelajari bagaimana ke depannya,” tegasnya.
Menurutnya, PBI Sumsel kini sedang menyiapkan pelantikan sembari menunggu SK dari PBI Pusat. Meskipun demikian, pihaknya merencanakan sejumlah program untuk menggenjot prestasi dan even Boling di Bumi Sriwijaya.
“PR kita bagaimana memasyarakatkan olahraga Boling ini, sehingga bisa dimainkan semua elemen masyarakat. Sejumlah program dan even kita galakkan ke depannya,”