Samarinda, infosatu.co – Sekretaris DPD I Golkar Kaltim Husni Fahruddin membeberkan bahwa ada beberapa nama yang diusulkan DPD I Golkar Kaltim ke pusat terkait Pengganti Antar Waktu (PAW) Ketua DPRD Kaltim Fraksi Golkar.
“PAW ini berdasarkan usulan fraksi maupun DPD kemudian mendapat evaluasi dari DPP. Akhirnya pilihan jatuh kepada Hasanuddin Mas’ud dari beberapa nama yang kita sodorkan ke DPP, ada banyak nama bukan cuma satu,” ungkapnya di Gedung E Kompleks DPRD Kaltim.
Tujuan pergantian pimpinan DPRD Kaltim yang awalnya Makmur HAPK ini dikatakan Husni karena Golkar perlu adanya energi dan pergerakan baru.
“Kita perlu strategi baru serta pematangan untuk Pileg dan Pilpres 2024. Kita juga menyampaikan pada kader agar kebijakan tersebut diselesaikan secara internal,” jelasnya.
Menurutnya, Hasanuddin Mas’ud ataupun Makmur HAPK dan tokoh-tokoh lain dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan baik.
“Kan tujuannya untuk partai, bangun Golkar kembali,” terangnya kepada infosatu.co, Senin (27/6/2021).
Kata Husni, prosedur PAW ini sesuai dengan mekanisme yang berlaku, peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah. Pihaknya pun sudah mengusulkan ke pimpinan DPRD untuk kemudian diparipurnakan.
Selanjutnya menjadi sebuah keputusan dan dikirim ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui gubernur. Waktunya sekitar 7 hari untuk penyelesaian itu, kemudian ada pernyataan sah dari Mendagri untuk memberhentikan.
“Kita akan menggantikan yang diberhentikan melalui keputusan paripurna, lalu disahkan oleh Mendagri dan kemudian sah lah itu,” paparnya.
Ditanya awak media apakah pergantian ini ada kaitannya dengan Pilkada, Husni menegaskan jika terlalu jauh mengaitkan pergantian dengan Pilkada.
“Pak Makmur mengatakan fokus di masa tuanya dan membesarkan Partai Golkar. Tidak ada keinginan untuk maju di Pilkada yang akan datang dan pembobotan DPP tidak ada urusan keluarga di dalamnya, karena DPP yang menentukan berdasarkan usulan kita,” ujarnya.
Saat mengajukan daftar nama untuk pergantian pimpinan legislatif Kaltim, semua nama yang dikirim ke DPP disertai keunggulan dan kekurangan calon.
“Misalnya Hasanuddin Mas’ud, kita sudah sertakan kelebihan, keunggulan dan kekurangannya apa. Semua Fraksi Golkar kita usulkan dan ditentukan DPP,” katanya. (editor: irfan)