Samarinda, infosatu.co – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Heni Purwaningsih memastikan bahwa ketersediaan pangan di Benua Etam cukup hingga pasca Idulfitri.
“Sampai hari ini stok kebutuhan pokok di 10 kabupaten/kota Kaltim aman untuk 1,7 bulan atau 1 bulan 25 hari ke depan,” tegasnya saat jumpa pers di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Jumat (22/3/2024).
“Banyak alternatif pemasok yang nanti akan berkerja sama untuk menyediakan beras berbagai merek, gula dan minyak,” katanya.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak perlu panik dan melalukan panic buying bahan kebutuhan pokok,” sambungnya.
Namun demikian, kenaikan harga bahan pokok saat menjelang Idulfitri tidak dapat terbantahkan. Kondisi ini lazim terjadi, ketika tingkat kebutuhan masyarakat meningkat. Salah satunya adalah beras.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) selalu melakukan pemantauan. Adapun hasilnya dijadikan pedoman dalam melakukan upaya pencegahan kenaikan harga, seperti pelaksanaan kegiatan pasar murah.
“Pasokan beras memang cukup, tapi mungkin harga lebih mahal,”ujar Heni.
Diketahui, penyebab harga beras melonjak dikarenakan beberapa hal yaitu kenaikan harga gabah kering di tingkat petani dan kenaikan harga pupuk bersubsidi.
“Selain itu kondisi iklim kita dengan curah hujan yang masih belum normal juga menjadi penyebab kenaikan harga beras. Kita juga belum memasuki panen raya,” tuturnya.
Terakhir, ia menyampaikan penyebab lainnya adalah ada beberapa petani yang mengalami gagal panen sehingga harus mengeluarkan biaya lebih untuk produksi kembali.
“Petani harus mengeluarkan biaya 2 kali lipat untuk kembali menanam mulai dari awal sampai dengan panen,” tutupnya.