Cilacap, infosatu.co – Ribuan nelayan di Cilacap tidak bisa melaut akibat cuaca buruk. Kondisi ini berdampak pada pasokan berkurang yang mengakibatkan harga ikan mengalami kenaikan.
Berdasarkan pemantauan langsung di tempat pelelangan ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC), harga-harga ikan mengalami kenaikan.
“Nelayan tidak melaut berpengaruh terhadap penjualan ikan,” kata Erni salah satu penjual ikan di TPI PPSC, Kamis (20/1/2022).
Menurut pedagang yang sudah berjualan lima tahun di TPI PPSC itu, beberapa jenis ikan mengalami kenaikan mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu per kilogramnya.
“Layur satu bulan yang lalu dihargai Rp 45 ribu per kilogram, sekarang jadi Rp 55 ribu. Kacangan dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 per kilogramnya, untuk sotong sebelumnya Rp 25 ribu sekarang Rp 30 ribu,” jelasnya
Selain itu, lanjut Erni, kakap hitam dari Rp 25 ribu jadi Rp 35 ribu per kilogram, kembung dari Rp 20 ribu sekarang Rp 25 ribu.
Bawal laut ada di kisaran Rp 60 ribu, udang mulai Rp 65 ribu hingga Rp100 ribu, cumi tambah Erni harganya antara Rp 35 ribu sampai Rp 55 ribu per kilogramnya. Untuk tongkol dan tuna sampai sekarang harganya tetap Rp 25 ribu per kilogram.
Kondisi tersebut juga berpengaruh pada daya beli masyarakat, terlebih lagi di saat pandemi.
“Bisanya sebelum pandemi bisa terjual minimal 10 kilogram, sekarang paling 5 kilogram, ditambah sekarang nelayan tidak melaut, otomatis pasokan ikan berkurang. Saya berharap semoga cuaca bagus lagi, nelayan dapat melaut. Kalau nelayan ramai kita para pedagang juga ramai,” pungkasnya. (editor: Dani)
