infosatu.co
NASIONAL

Pasca Terbakarnya Tangki Pertamina, 422 Sumur di Mertasinga Tercemar

Cilacap, infosatu.co – Pasca terbakarnya kilang Pertamina Cilacap, Sabtu (12/11/2021) malam pukul 19.10 WIB, berdampak terhadap sumur warga dan dikabarkan ratusan sumur terkontaminasi.

Lurah Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara Andri Wahyu Dewanto membenarkan hal tersebut. Bahkan, dari data yang ia kumpulkan mencapai 422 sumur warga terkontaminasi.

“Sumur warga yang terdampak terbakarnya tangki Pertamina, hasil dari data usulan RT dan RW ada 422 sumur,” katanya, Selasa (16/11/2021).

Menurut Andri, pihaknya melakukan pendataan juga atas petunjuk pimpinan.

“Data sudah dikirimkan ke kecamatan dan dari kecamatan akan diteruskan ke Pertamina,” imbuhnya.

Untuk diketahui, 422 sumur yang terdampak itu digunakan oleh warga untuk konsumsi pribadi sehari-hari.

Harapan warga agar segera ada tindakan dari pihak Pertamina untuk bisa mengatasi sumur-sumur yang terkontaminasi.

Andri menandaskan pada Senin (15/11/2021) dari pihak Pertamina mengatakan akan ada tindakan terhadap sumur-sumur yang terkontaminasi.

“Akan ada bantuan berupa penyedotan sumur yang hingga saat ini masih terkontaminasi seperti tercampur minyak dan Pertamina akan membantu air bersih,” ungkap Andri.

Selanjutnya ia menerangkan jika Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilacap ikut mendampingi Pertamina saat melakukan uji laboratorium di lokasi.

“Kita ambil salah satu sampel sumur yang terkontaminasi, hasilnya sumur tersebut masih bisa dikonsumsi. Kontaminasinya di angka 6-9, dan saat uji laboratorium di lapangan terdapat angka 6,5,” ucap Andri.

Ditambahkan dirinya, dari uji laboratorium di lapangan nantinya akan diuji kembali di laboratorium DLH.

“Saat ini air sudah berangsur bening di kediaman Pak Samijan, sedangkan di kediaman Pak Tohir masih ada sedikit minyak karena dekat dengan sumur Pak Samijan yang tempatnya terbuka. Dan dengan turunnya hujan dengan sendirinya hilang,” kata Andri.

Yuniati, salah seorang warga di Jalan Kelinci Barat mengaku air sumurnya hitam dan mengandung minyak.

“Tapi saya langsung lapor Pak RT, namun belum direspon. Yang ketiga harinya sekarang, karena kena hujan ya sudah agak bening. Cuma hari H-nya kilang terbakar hitam sekali dan tidak bisa dipakai. Masak pun terpaksa beli air galon,” ungkapnya. (editor: irfan)

Menurutnya, saat ini ia masih menggunakan air galon karena takut keracunan. “Kan nggak tahu kotor atau apa,” ujarnya.

Yuniati berharap sumurnya dibersihkan dan ada solusi dari Pertamina agar semuanya aman.

Ditanya apakah kontaminasi minyak sampai mengambang, ia mengakui dan juga ke bawah. Sekarang menurut Yuniati air masih kotor cuma tidak seberapa.

Yuniati belum berani menggunakan air sumur sama sekali. “Paling cuma buat nggontor-nggontor aja, tidak buat makan atau minum.
Juga nggak buat cuci piring. Cuci piring minta dari tetangga yang punya air PDAM,” ungkapnya.

Ndoniah, juga warga Jalan Kelinci Barat RT 01 RW 05, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara mengatakan sumurnya masih hitam.

“Sumurnya biasa digunakan untuk masak, mandi, dan mencuci pakaian,” katanya.

Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Mertasinga, Cilacap Utara Iwan Kurniadi mengungkapkan bahwa rumahnya juga terdampak. Pada saat ia membuka pintu ada seperti oli bekas menempel.

“Saya bersih-bersih, ternyata di atas rumah banyak luberan-luberan hitam bekas kebakaran,” katanya.

Saat ini Iwan sedang membersihkan rumah. Selain rumah, menurutnya, sumur warga banyak yang terkontaminasi dan meminta saya melapor ke kelurahan dan mohon ditindaklanjuti.

Karena hujan, kata Iwan, mungkin sekarang sudah agak bening. “Yang melapor ke saya 5 sumur warga terkontaminasi,” ucapnya.

“Kemarin sumur rumah saya sempat hitam dan karena nggak dipakai saya biarkan saja,” sambungnya.

Ditanya tindak lanjut, Iwan menegaskan belum ada tindak lanjut dari Pertamina. “Di kelurahan hanya untuk pendataan, dan saya dengar informasinya nanti sumurnya disedot. Kalau keruh airnya akan diganti air oleh Pertamina,” sebut Iwan.

Related posts

Kasus Satria Arta, Menkum: Jadi Tentara Asing, Langsung Bukan WNI

Adi Rizki Ramadhan

Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih: Langkah Awal Menuju Kedaulatan Ekonomi Rakyat

adinda

Harvesting Hope, Kemitraan Riset Indonesia-Australia Solusi Bagi Petani Garam di Madura

Dewi

Leave a Comment

You cannot copy content of this page