
Penulis: Aunillah – Editor: Achmad
Samarinda, infosatu.co – Menggunakan metode Fishbone (tulang ikan) untuk menyelesaikan masalah yang disampaikan oleh beberapa masyarakat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (DPRD Kaltim), Dapil Samarinda, Nidya Listiyono, mencoba mencari akar permasalahan terlebih dahulu.
Menjadi reses yang terakhir di awal tahun 2020, setelah sebelumnya mencapai 5 titik kunjungan di daerah Samarinda dan terakhir di Kelurahan Air Putih, Senin (17/2/2020) malam, ia mengatakan akan mengiventaris terlebih dahulu semua aspirasi yang disampaikan.
“Kami akan mencoba membuat catatan, yang kemudian itu akan menjadi acuan untuk pembangunan tahun 2021 nanti,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, saat ini semua penginputan menggunakan sistem, jika sudah tertampung semua masalah, akan sesegera mungkin diusulkan untuk program tahun selanjutnya.
“Intinya saat ini, kami akan bersinergi terlebih dahulu dengan pemerintah kota dan pemerintah provinsi,” tambahnya.
Tidak hanya pembangunan, masyarakat Kelurahan Air Putih, yang menjadi titik reses terakhir, mengeluhkan adanya guru Taman Kanak-Kanak (TK) Islam yang kurang diperhatikan oleh pemerintah, sehingga itu menjadi salah satu prioritas untuk diselesaikan oleh anggota dewan dari fraksi Golkar tersebut.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Air Putih, Abdul Haris, menyebutkan reses ini sangat bagus sekali. Karena adanya komunikasi yang berjalan antar semua elemen.
“Sehingga kita bisa tau semua permasalahan yang ada dimasyarakat, untuk bisa diatasi dan agar selalu bisa bersinergi,” ucapnya.