Samarinda, infosatu.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim telah mencatat bahwa angka pengangguran tertinggi di tahun 2017 berasal dari Kota Bontang sebesar 12,44 persen.
Kota Bontang menduduki peringkat pertama dalam waktu tiga tahun. Kandidat calon wali kota Bontang nomor urut 2 Neni Moerniaeni pun menanggapi persoalan ini.
Kata dia, pada tahun 2017 pengangguran di Kota Bontang sebesar 12 persen, tentu dirinya sebagai Wali Kota Bontang terus berupaya menurunkan angka pengangguran selama menjabat.
“Alhamdulillah saya bisa menurunkan angka pengangguran di Kota Bontang menjadi sekitar 9,19 persen,” jelasnya saat melakukan konferensi pers bersama awak media di Hotel Mercure, Rabu (18/11/2020).
Ditanya mengapa angka pengangguran di Kota Taman bisa menurun. Sebab ia tegas berkomitmen memberdayakan pekerja lokal dan mencari investor untuk investasi di Kota Bontang.
“Menurunkan angka pengangguran itu tidak mudah. Namun saya lihat bahwa penurunan angka pengangguran dibanding daerah lain memang persentase Bontang masih diurutan pertama di tahun 2019,” ujarnya.
Tetapi sambung Neni, penurunan persentase atau persen tersebut tidak sedrastis Kota Bontang.
“Kita bisa turun hingga lebih dari tiga persen. Tentunya saya berikan apresiasi, bukan kerja saya sendiri tapi dari Dinas Ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Tidak lupa ia mengaku bahwa ini merupakan komitmen dari perusahaan-perusahaan di Kota Taman.
“Dengan adanya peraturan daerah (perda) tenaga kerja Nomor 10 Tahun 2018, memang sudah ditekankan bagi pemberi kerja harus mempekerjakan tenaga kerja lokal dan ini menjadi kebutuhan bagi mereka,” katanya.
Di pemerintahan Neni, ia mengaku bahwa dirinya berhasil menurunkan angka pengangguran sebesar tiga persen.
“Tentunya semua ini kerja dari Dinas Ketenagakerjaan dan juga bagaimana keikutsertaan perusahaan-perusahaan di Kota Bontang,” paparnya. (editor: irfan)