Samarinda, infosatu.co – Pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kaltim yang rencananya diadakan pada tanggal 10 Februari 2022 dibatalkan.
Penundaan tersebut berdasarkan surat bernomor 010/POBSI.KT/II/2022 yang ditandatangani Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) POBSI Kaltim Ismail.
Surat itu tertulis bahwa penundaan ini dikarenakan panitia pengarah (SC) dan panitia pelaksana (OC) yang dirasa belum maksimal melakukan persiapan.
“Kami sampaikan pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) Pengorov POBSI Kaltim yang semula dijadwalkan berlangsung pada tanggal 10 Februari 2022 ditunda, sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian,” dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (8/2/2022).
Dihubungi melalui telepon seluler, Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Azhari Abubakar mengatakan bahwa pihaknya sudah melaksanakan seluruh tugas yang diarahkan Pengprov POBSI Kaltim.
Tim Penjaringan dan Penyaringan Ketua POBSI Kaltim hanya dibentuk dan diberi SK oleh Pengprov. Itu artinya, semua kebijakan dan kewenangan selanjutnya ada di Pengprov POBSI Kaltim yang diketuai oleh Ismail.
“Saya sudah melakukan semuanya sesuai tupoksi untuk menjaring calon ketua. Saya tidak tahu menahu alasan pengunduran atau pembatalannya, karena memang tadi ada rapat dan pengprov yang memutuskan,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Raymond Nirwan yang merupakan salah satu calon ketua mengaku kaget dan sangat kecewa atas pembatalan Musprov POBSI Kaltim tahun 2022.
Pasalnya, ia sudah mengembalikan formulir calon ketua pada tanggal 4 Februari 2022 lalu. Selain itu, pihaknya sudah bekerja menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran untuk persiapan Musprov tersebut.
“Biaya yang kami keluarkan tidak sedikit, bolak balik Samarinda dalam melakukan pendaftaran dan pengembalian berkas. Kami sangat kecewa dan merasa tidak dihargai,” tegasnya.
Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Kota Balikpapan ini pun bertanya-tanya alasan yang lebih meyakinkan dan relevan atas pembatalan Musprov tersebut.
“Memang alasan mereka karena belum siap menyelenggarakan Musprov, tapi sebenarnya ada apa dengan pengprov ini. Apalagi kita melihat notabene petahana ingin maju kembali sebagai ketua,” ujarnya.
Raymond menganggap kepengurusan Pengprov POBSI Kaltim yang diketuai Ismail telah gagal secara organisasi dan prestasi. Mengingat, secara organisasi mereka diharuskan melaksanakan Musprov sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
“Namun hal itu malah mereka abaikan, kepengurusan yang sekarang ini kan perpanjangan. Sudah diberikan waktu enam bulan dan akan segera berakhir di bulan Februari. Pengurus Besar (PB) di pusat juga sudah menegaskan agar Pengprov Kaltim melakukan Musprov,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan PB POBSI di Jakarta. Harapannya, pusat segera ikut campur dan mengambil alih dalam kisruh Musprov ini.
“Semoga pusat bisa mengambil alih dan secepatnya Musprov POBSI Kaltim segera terlaksana,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Pengcab POBSI Paser Lola Safira yang merupakan tim pemenangan Raymond Nirwan turut mengutarakan kekecewaan mendalam atas penundaan Musprov POBSI Kaltim tersebut.
“Kami semua dari pengcab pendukung Pak Raymond kecewa, karena kami dari daerah lainnya kan bolak balik ke Samarinda pasti menggunakan biaya. Bukan hanya biaya, tapi mengurus semuanya kan juga menggunakan waktu kami. Intinya kami sangat kecewa atas penundaan ini. Semoga pusat segera mengambil alih,” terangnya. (Editor: Dani)