Samarinda, infosatu.co – Muktamar Nahdatul Ulama (NU) ke-34 akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kota Bandar Lampung, Rabu (23/12/2021).
Muktamar ini akan menentukan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dengan dua calon kandidat yakni Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Taqkuf.
Ketua GP Ansor Kaltim Muhammad Fajri Alfarobi mengatakan bahwa ia ingin ketua terpilih dapat membangun NU dalam perspektif Indonesia Timur, tidak lagi dalam perspektif Jawa.
“Kalau bicara tentang misi Kaltim, kita ingin membangun NU dengan perspektifnya sudah Indonesia Timur tidak lagi perspektif Jawa,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Robi sapaan akrabnya, menegaskan bahwa mayoritas pemilih cabang NU di Kaltim memberikan dukungan kepada KH Yahya Cholil Staquf.
Namun, tidak menutup kemungkinan semuanya akan berubah, karena dinamika biasa saja terjadi. Meskipun beda pilihan tapi tetap mengutamakan solidaritas.
Ia menjelaskan sangat penting melihat NU ke depan dengan perspektif Indonesia Timur. Sebab, cara beraktivitas, beribadah dan bergaul harus disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia Timur lah.
Disinggung apakah visi misi Indonesia Timur ke depannya juga berkaitan dengan perpindahan ibu kota negara (IKN) baru, Robi membenarkan hal itu. Menurutnya, akan ada peradaban baru yang terjadi ketika pergeseran itu dilakukan.
“Bagi Kaltim memperjuangkan NU dalam perspektif Indonesia Timur itu juga berhubungan dengan IKN baru yang ditetapkan oleh Presiden. Sehingga tidak lagi harus berakselerasi gerakan itu ke Jawa sentris, tapi bagaimana sudah mengarah pada pembangunan kultur NU di Indonesia Timur,” paparnya.
Nantinya, Kaltim akan membawa rombongan sebanyak 125 orang dari pengurus cabang NU kabupaten/kota dan 12 orang dari GP Ansor.
“Ansor hanya menjadi pendamping agar Muktamar bisa berjalan lancar, aman, tertib, terkendali dan menghindari konsekrasi yang cukup luar biasa dinamis di Muktamar ini. Bagi Ansor, menjaga kiainya dan kondisi Muktamar berjalan baik adalah suatu hal yang penting,” ucapnya. (editor: irfan)
