Samarinda, infosatu.co – Jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Hari Raya Idulfitri 1442 H, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memonitoring harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) di empat lokasi berbeda.

Empat lokasi tersebut yakni Pasar Segiri, Indogrosir, SPBU Juanda dan Pergudangan Bulog. Monitoring dipimpin langsung oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun dan didampingi Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso, Senin (10/5/2021).
Tujuan monitoring ini untuk mengecek ketersediaan pasokan dan gejolak harga menjelang Idulfitri 1442 H. Menurutnya, yang paling merasakan dampaknya adalah pasar tradisional.
“Rata-rata mengalami peningkatan 20-100 persen terutama cabai yang lonjakannya sangat drastis. Selain cabai, komoditas yang mengalami kenaikan yakni ikan dan daging,” ungkap Andi Harun.
Selama pemantauan, komoditas lain dirasa relatif aman. Kalau pun ada kenaikan masih wajar-wajar saja di persentase 5 persen.
Bahkan bebernya, ada komoditas lain yang tidak mengalami peningkatan apa-apa, dengan kata lain tidak mengalami lonjakan.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim ini bertanya-tanya mengapa daging, ikan maupun cabai mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sebab, hal ini mempengaruhi faktor inflasi daya beli masyarakat.
“Ini akan menjadi bahan kajian bagi kami dan stakeholder lain. Mengapa bisa seperti ini, apakah karena faktor kurang pasokan, distribusinya atau memang ada bermasalah di struktur pasar,” jelasnya.
Agar tidak spekulatif, ia akan mempelajari data yang ada. Sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali, terlebih ketika menjelang Hari Raya Iduladha.
“Kita akan evaluasi semua mulai dari ketersediaan pangan, pasokan hingga ke struktur pasar,” tegasnya.
Sementara itu, Udin yang merupakan pedagang cabai Pasar Segiri membenarkan bahwa terjadi kenaikan yang signifikan terhadap barang dagangannya yakni cabai.
“Harga cabai naik, kemarin sekitar Rp 40 ribu sementara sekarang Rp 70 ribu. Tapi lebih parah tahun lalu, harga cabai mencapai Rp 100 ribu,” katanya.
Cabai-cabai ini ia datangkan dari Surabaya dan Sulawesi. Udin berpendapat bahwa kenaikan harga tersebut dikarenakan saat ini pasokan cabai kurang. (editor: irfan)