
Samarinda, infosatu.co – Dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Samarinda yang berlangsung pada Rabu (28/8/2024), Fraksi Partai Demokrat mengalami penurunan jumlah kursi dari lima menjadi empat.
Agenda peresmian pemberhentian dan pelantikan anggota DPRD masa jabatan 2024-2029 berjalan khidmat, namun diwarnai oleh kekhawatiran dari anggota Fraksi Demokrat.
Sri Puji Astuti, salah satu anggota DPRD dari Fraksi Demokrat yang kembali dilantik, mengungkapkan rasa berat menyikapi pengurangan kursi tersebut. Menurutnya, meskipun Demokrat berupaya keras untuk melayani masyarakat, hasil pemilihan menunjukkan bahwa usaha tersebut masih belum memadai.
“Dengan adanya pelantikan hari ini kan, lalu tadi sampaikan berkurang ya, kursi Demokrat di DPRD Kota Samarinda, memang rasanya berat ya,” ujarnya saat diwawancarai usai pelantikan.
Dengan hanya empat kursi dari total 45 kursi di DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti merasa tantangan dalam memperjuangkan kebijakan pro-rakyat menjadi semakin besar. Ia juga menekankan pentingnya kesetaraan gender dalam pembangunan berkelanjutan.
“Kita ingin, bagaimana pembangunan saat ini kan serba semua kesetaraan ya, pembangunan yang berkelanjutan dan disitu ada kesetaraan, contoh kesetaraan gender,” ungkapnya.
Sri Puji menambahkan bahwa arahan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan menjadi panduan dalam menghadapi tantangan ini.
“Arahan dari Ketua Umum Partai Demokrat AHY sendiri, kita sekarang harus merakyat. Kita harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk rakyat,” tambah Sri.
Demokrat tetap berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
Berkurangnya jumlah kursi tidak lantas memadamkan semangat perjuangan Fraksi Demokrat. Dengan anggota DPRD yang baru dilantik, yaitu Marlina (Dapil Kota Samarinda 3), Sri Puji Astuti (Dapil Kota Samarinda 4), Viktor Yuan (Dapil Kota Samarinda 5) dan M. Andriansyah (Dapil Kota Samarinda 5), Demokrat siap menghadapi tantangan baru demi kesejahteraan masyarakat Samarinda.
Meski dengan jumlah kursi yang berkurang, perjuangan untuk kepentingan rakyat tetap menjadi prioritas utama. “Bagaimana kita bisa meningkatkan pendidikan, kesehatan, ujung-ujungnya bagaimana kita bisa mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.