
Kukar, infosatu.co – Bank Sampah Mandiri di Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan sebuah workshop yang cukup terkenal dengan kepedulian dan inovasinya.
Lembaga ini menjadi salah satu contoh penggerak masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular di wilayah Kutai Kartanegara.
Belum lama ini, bank sampah tersebut mendapatkan bantuan satu unit mesin pencacah dan satu unit kendaraan roda tiga (Viar) dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar.
Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat kinerja dan efektivitas pengelolaan sampah di tingkat desa.
Ketua Bank Sampah Mandiri, Yayuk Sehaty, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan.
“Kami bersyukur bisa mendapatkan bantuan tersebut,” tutur Yayuk kepada media ini, Jumat, 10 Oktober 2025.
Menurut Yayuk, meskipun dukungan dari pemerintah daerah sudah mulai mengalir, pihaknya masih menghadapi sejumlah keterbatasan dalam menjalankan operasional sehari-hari.
Fasilitas yang dimiliki masih terbatas, baik dari segi bangunan yang sempit, alat produksi yang belum memadai, maupun armada pengangkut yang masih sangat terbatas.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan mesin pencacah dan kendaraan roda tiga akan sangat membantu memperlancar proses pengumpulan serta pengolahan sampah, terutama plastik dan organik, yang selama ini dilakukan secara manual.
Meski demikian, kebutuhan akan sarana pendukung lain masih mendesak agar kegiatan bank sampah dapat berjalan optimal.
Lebih lanjut, Yayuk mengungkapkan bahwa pihaknya juga menerima apresiasi dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kutai Kartanegara dalam bentuk bantuan dana sebesar Rp200 juta.
Dana tersebut ditransfer melalui rekening Pemerintah Desa Suka Maju dan direncanakan untuk pengadaan satu unit kendaraan operasional tambahan.
“Semoga dalam bulan ini sudah dibelikan oleh pihak pemerintah desa. Kami sangat membutuhkan armada,” ungkapnya.
Ia berharap adanya dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta, agar Bank Sampah Mandiri dapat terus berkembang dan menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat dalam mengelola sampah secara produktif.
Menurutnya, pengelolaan sampah tidak hanya sebatas menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan benar.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kukar, Irawan, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program pemerintah daerah untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Ia mengatakan, dukungan terhadap bank sampah diharapkan dapat mempercepat implementasi kebijakan pengurangan sampah dari sumbernya sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah.
Melalui kolaborasi pemerintah dan masyarakat, Irawan berharap pengelolaan sampah di Kutai Kartanegara dapat menjadi lebih terarah dan berkelanjutan.
“Upaya kecil yang dilakukan di tingkat desa seperti ini sangat berarti untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” tutur Irawan. (Adv)