infosatu.co
Advetorial

Mengenal Rengge Alat Tangkap Nelayan di Kukar yang Berbahaya Bagi Pesut Mahakam

Kukar,infosatu.co – Alat tangkap tradisional bagi nelayan di Kutai Kertanegara umumnya menggunakan rengge.

Rengge (gilnet) merupakan jaring tangkap tradisional. Alat ini kerap digunakan nelayan di sekitar perairan Mahakam.

Seorang nelayan di Kampung Muara Wis, Fariansyah (36) mengatakan rengge biasa terbuat dari benang nilon ukuran sedang.

“Biasanya kita bentangkan melintang ke danau. Lalu ditancapkan pada sebilah bambu sebagai penopang,” ungkap Fariansyah saat dihubungi, Rabu (4/11/2020).

Alat ini, kata dia, diletakkan dengan tujuannya agar ikan-ikan yang melintas tersangkut.

“Nelayan di Kampung Muara Wis rata-rata semua pakai rengge,” tutur pria yang akrab disapa Anca ini.

Penggunaan rengge dianggap paling aman dibanding alat tangkap lain seperti strum dan lainnya.

Meski demikian, rengge merupakan alat tangkap yang selama ini dianggap membahayakan pesut Mahakam.

Data RASI penyebab kematian pesut di Sungai Mahakam disebabkan rengge, 66 persen.

Tertinggi dari penyebab lain seperti tertabrak kapal sekitar 10 persen, diduga kena racun limbah sekitar 4 persen, dan lain-lain seperti terjebak daerah dangkal, proses kelahiran hingga kena setrum ikan hanya di bawah 3 persen.

Di Kampung Muara Wis, Anca bertugas mengontrol dan menjaga habibat pesut mahakam yang hidup di perairan sekitar kampungnya mereka.

Amanat itu ia dapat dari dari Yayasan Konservasi Pesut, Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI).

RASI menugaskan Ancah mengontrol kawasan perairan Sungai Mahakam di sekitaran kampung mereka menggunakan perahu kecil.

“Saya patroli. Kalau ada pesut yang terjerat (rengge) saya evakuasi. Tapi kejadian pesut mati ini memang diluar dugaan. Kita enggak tahu kalau terjerat,” terang dia.

Menurut Anca perairan di sekitar kampungnya hidup sekitar 10 ekor pesut mahakam.

“Mereka (pesut) sering gerombolan ke hulu, ke hilir. Biasanya pagi dan sore. Bulan lalu (Agustus) kami ketemu tiga kali sekitar 10 ekor,” terang Anca.

Anca menyebut baru satu kali pesut terjerat rengge nelayan dan mati di perairan sekitar kampungnya.

“Sebelumnya tak pernah ada,” tutup dia. (editor-zaki : foto_Ist)

 

Related posts

Ely Hartati Keluhkan Bankeu Untuk Kukar Sangat Kecil

Martin

Kukar Siap Jaga Eksistensi Hutan di Luar Kawasan

Martin

Inflasi di Kukar Sentuh Angka 5,81 Persen, Pemkab Kukar Percepat Proses Penyaluran BTT

Martin

You cannot copy content of this page