Mengutip dari buku Keutamaan Negeri Al-Haram oleh Prof. DR. Mahmud Al-Dausary, Hikmah melintar jumroh adalah membuktikan ketundukan dan kepatuhan pada Allah Ta’ala serta penghambaan hanya kepada-Nya saja.
Melakoni Berbagai Bentuk Ibadah
Di mana sudah merupakan salah satu hikmah ketika Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk melakoni berbagai bentuk ibadah, dengan tujuan membedakan antara yang buruk dan yang baik.
Agar perintah dan larangan Allah secara mutlak dapat menjadi pendorong hakiki seorang mukmin yang tulus kepada Allah Ta’ala dalam menjalankan perintahNya.
Ini juga sebagai sebuah keteladanan terhadap Ayahanda para nabi, Ibrahim alaihissalam, seperti yang telah disebutkan dalam pernyataan Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma:
“Syetan yang kalian lempari dan agama Ayahanda kalian yang kalian ikuti.”
Simbol Pemurnian Ibadah Kepada Allah
Dalam ritual ini juga terdapat simbol pemurnian ibadah hanya kepada Allah Ta’ala, juga merupakan simbol kehinaan semua makhluk di hadapan Allah Ta’ala.
Entah itu syetan yang terlaknat, atau berhala, atau bebatuan, atau yang lainnya, di mana seorang yang bertauhid merendahkan dan melemparinya dengan batu, sebab di tempat-tempat inilah orang-orang kafir meletakkan tuhan-tuhan berhala mereka.
Setan Menyesatkan Manusia
Karena itu, di tempat-tempat itu pula bebatuan yang merupakan bahan baku berhala-berhala tersebut terhinakan, beserta semua thaghut, atau makhluk yang sombong, atau sembahan manapun selain Allah Ta’ala.
Setan yang menyesatkan manusia dari menyembah Allah Ta’ala dan menggelincirkan mereka untuk menyembah selain-Nya, terhinakan. Karena itu, saat paling menyedihkan dan menghancurkan bagi setan adalah hari ketika jumrah-jumrah itu mereka lempari dengan batu.