Penulis: Heisma- Editor: Irfan
Samarinda, infosatu.co – Bantuan Sosial (Bansos) pemerintah masih terkendala Data Terpadu Kejejahteraan Sosial (DTKS) membuat masyarakat terdampak Covid-19 mempertanyakan keseriusannya.
Ketua Ikamba Kaltim Paulinus Dugis menyayangkan keterlambatan penyaluran Bansos yang terhambat beberapa kendala. Menurutnya pemimpin sekarang harus keluar dari zona nyaman.
“Dalam situasi saat ini pemimpin seharusnya keluar dari zona nyaman, jangan hanya bermain di media sosial saja namun sulit menemui masyarakat secara langsung,” ucapnya pada Infosatu, Kamis (7/5/2020).
Ia berpendapat di dalam situasi pandemi saat ini pemerintah harus memilik jiwa tenggang rasa pada rakyatnya khususnya pada masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Harus ada tenggang rasa dalam artian memiliki rasa empati kepada masyarakat terdampak,” tuturnya.
Paulinus juga menuturkan penyaluran Bansos harus seadil-adilnya tanpa ada unsur kedekatan keluarga ataupun embel-embel kedekatan lainnya seperti hubungan teman atau hubungan sosial.
“Covid-19 sangat berdampak kepada masyarakat luas jadi penyaluran Bansos harus adil disalurkan untuk warga terdampak bukan karena hubungan kedekatan keluarga dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ia pun menuturkan jika ada oknum-oknum yang melakukan penyelewangan dalam Bansos ini ibarat manusia yang tidak memiliki hati nurani dan harus ditindak tegas.
“Jika ada oknum yang menyelewengkan penyaluran Bansos saya rasa orang itu tidak memiliki hati nurani dan harus ditindak secara tegas melalui hukum yang berlaku,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap berpikir positif dan mendukung kebijakan yang telah ditetapkan selama itu masih sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Mungkin saja keterlambatan penyaluran Bansos ini terkendala masalah teknis seperti pendataan yang belum selesai,” terangnya.
Harapannya Covid-19 ini, agar cepat berakhir dan kita bisa beraktifitas kembali